Whoosh Beroperasi Komersial, Bagaimana Nasib Argo Parahyangan?

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/tom.
Petugas memasang papan nama kereta api Argo Parahyangan tujuan Jakarta di Stasiun Bandung, Jawa Barat, Jumat (9/12/2022). Kementerian Perhubungan menegaskan kereta api Argo Parahyangan masih akan tetap beroperasi meskipun nantinya kereta cepat Jakarta-Bandung beroperasi.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
17/10/2023, 19.50 WIB

Kementerian Perhubungan masih mengkaji masa depan operasional Kereta api Argo Parahyangan. Hal tersebut disampaikan setelah peluncuran pengoperasian kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh secara berbayar.

Kedua kereta api tersebut menghubungkan Jakarta dan Bandung melalui rute yang berbeda. Argo Parahyangan menghubungkan Stasiun Gambir dan Stasiun Kota Bandung, sedangkan Whoosh menghubungkan Stasiun Whoosh Halim dan Stasiun Whoosh Padalarang.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, ada beberapa wacana pengoperasian Argo Parahyangan pada masa depan. Salah satu, pengubahan Argo Parahyangan dari kereta penumpang kelas ekonomi menjadi kereta wisata.

"Ada wacana untuk itu dan Pak Menteri Perhubungan sudah sampaikan, tapi tentu wacana ini harus dibahas dengan operator karena mereka juga yang akan mengoperasikan," kata Adita di Stasiun Whoosh Halim, Selasa (17/10).

Operator yang dimaksud Adita adalah PT Kereta Api Indonesia atau KAI yang juga merupakan induk usaha dari operator Whoosh, PT Kereta Cepat Indonesia China.

Meski demikian, Adita mengatakan, pengubahan fungsi Argo Parahyangan membutuhkan kajian. Tujuan kajian tersebut adalah membagi segmentasi Argo Parahyangan dan Whoosh agar kedua kereta api tersebut tidak bersaing.

Ia menilai segmen penumpang Argo Parahyangan akan menekankan kualitas perjalanan, seperti menikmati pemandangan sekitar rel. Dengan demikian, Argo Parahyangan tidak akan fokus pada waktu perjalanan.

Adita mengatakan, segmen penumpang Whoosh adalah yang membutuhkan waktu perjalanan yang cepat. Berdasarkan pantauan Katadata, waktu perjalanan Whoosh dari Stasiun Whoosh Halim ke Stasiun Bandung hanya sekitar 60 menit.

Ia mendorong PT KAI agar memiliki rencana sendiri terkait pengoperasian Argo Parahyangan. Namun, ia menekankan, layanan Argo Parahyangan tak akan ditutup. "Seperti Pak Menteri Perhubungan bilang, Argo Parahyangan akan selalu ada, tapi segmentasinya beda dengan Whoosh," ujarnya.

Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan Whoosh tidak akan bersaing untuk menarik penumpang Argo Parahyangan. Menurutnya, segmen utama Whoosh adalah masyarakat berpenghasilan atas dan menengah atas.

Dwiyana menyampaikan sasaran utama penumpang Whoosh adalah pengguna kendaraan pribadi yang menuju Jakarta maupun bandung. Oleh karena itu, Dwiyana menyebutkan Whoosh akan mengejar semua lapisan masyarakat.

"Target awal bagaimana mengenalkan Whoosh kepada semua lapisan masyarakat, karena ternyata di Indonesia sosialisasi dari mulut ke mulut itu penting," katanya

Maka dari itu, Dwiyana menargetkan jumlah penumpang per hari mencapai 30.000 orang. Target penumpang dinilai dapat diraih selama masa promo tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung sebesar 50% hingga akhir November 2023.

Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, promo tiket tersebut membuat harga tiket Whoosh jurusan Halim-Padalaran dan sebaliknya menjadi Rp 150.000. Menurutnya, target promo tiket tersebut adalah pengguna kendaraan pribadi yang menuju Jakarta atau Bandung.

"Dengan promo tiket menjadi Rp 150.000 ini kami harapkan ada pemindahan moda transportasi dari darat ke Whoosh. Sekaligus kami mendukung pemerintah supaya mengurangi macet dan polusi," ujarnya.

Dwiyana menjelaskan, target penumpang tersebut merupakan 11% dari total pergerakan kendaraan pribadi Jakarta-Bandung sekitar 256.000 kendaraan. "Kami menyerap 11% dari pergerakan itu saja sudah lumayan," ujarnya.

Reporter: Andi M. Arief