Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana memberikan bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 200 ribu dalam Program Keluarga Harapan (PKH).

Bantuan ini diberikan untuk membantu masyarakat yang menghadapi kenaikan harga pangan serta meminimalisasi dampak El Nino yang mengancam sektor pertanian.

“Penerimanya nanti kelompok masyarakat yang menerima PKH. Mulai November dan Desember,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan di acara BNI Investor Daily Summit, Selasa (24/10).

Namun, Airlangga tak merinci total anggaran yang akan digelontorkan untuk program BLT tersebut. “Nanti kami matangkan dengan Menteri Keuangan,” kata Airlangga.

Diberitakan sebelumnya, Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan melaporkan, hingga 13 Oktober 2023 realisasi dana desa telah mencapai Rp 54,71 triliun. Realisasi tersebut setara 78,20% dari pagu yang ditetapkan, yaitu sebesar Rp 70 triliun.

Melansir dari Instagram resmi @ditjenperbendaharaan, sejumlah dana tersebut digunakan untuk penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 7,87 triliun atau 74,7% dari pagu. 

Dana BLT diberikan kepada 2,9 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang terdapat di 74.916 desa di Indonesia. Sementara itu, penyaluran dana non-BLT desa per 13 Oktober 2023 mencapai Rp 46,89 triliun atau 81,5% dari target.

Melansir laman resmi BMKG, El Nino adalah adalah fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normal. Fenomena El Nino terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Saat suhu muka air laut terus meningkat, maka potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik Tengah juga meningkat. Hal ini menyebabkan curah hujan di wilayah lain akan berkurang, seperti di wilayah Indonesia. 

Sederhananya, El Nino merupakan fenomena yang memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum. Dapat dikatakan, fenomena ini berpengaruh kuat terhadap iklim yang ada di Indonesia.

Reporter: Zahwa Madjid