Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat tipis 0,01% ke level 15.888 pada perdagangan Selasa (31/10). Para analis memperkirakan rupiah akan bergerak menguat terbatas.
Analis pasar uang Lukman Leong mengatakan rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang terkoreksi oleh data manufaktur bank sentral AS Federal Reserve yang lemah.
“Namun penguatan mungkin akan terbatas setelah data Cina yang baru saja dirilis menunjukkan aktivitas manufaktur yang lebih lemah dari harapan,” kata Lukman.
Rupiah diperkirakan bergerak dalam rentang 15.800-15.900.
Pengamat pasar yang Ariston Tjendra mengatakan rupiah ditutup menguat kemarin, Senin (30/10) terhadap dolar AS, tapi penguatan tidak jauh dari level psikologis 15.900.
“Sehingga ada kemungkinan potensi pelemahan rupiah masih belum hilang,” kata Ariston.
Sentimen yang memicu penguatan dolar AS terhadap nilai tukar mata uang lain, termasuk rupiah, masih bertahan yaitu antisipasi pasar terhadap keputusan The Fed pekan ini, dan ekskalasi konflik Israel Hamas.
Rupiah masih berpeluang kembali melemah masuk lagi ke area 15.900 dengan potensi resisten di kisaran 15.930-15.950. Sementara itu, potensi support berada di sekitar 15.860.