Inflasi Oktober Diperkirakan Naik Imbas Tingginya Harga Pangan

ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/tom.
Warga antre membeli paket pangan murah pada operasi pasar yang digelar Badan Pangan Nasional (Bapanas) di Banda Aceh, Aceh, Senin (16/10/2023).
Penulis: Zahwa Madjid
1/11/2023, 09.00 WIB

Inflasi diperkirakan akan kembali naik pada Oktober 2023 dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan inflasi bulanan akan didorong oleh kenaikan harga pangan. Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis angka indeks harga konsumen pada hari ini, Rabu (1/11).

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA), David Sumual memprediksi inflasi bulan Oktober akan meningkat 2,55% dibandingkan bulan sebelumnya. Kemudian inflasi inti diperkirakan naik 2,05% secara tahunan atau year-on-year (yoy).

David memperkirakan inflasi terutama disebabkan oleh harga pangan yang mengalami kenaikan secara bulanan. Terutama harga beras. “Perhatian ke depan masih soal pangan terkait el nino dan harga minyak,” kata David.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede memperkirakan Inflasi bulan Oktober berkisar 0,24% atau meningkat 2,63% yoy dari bulan sebelumnya. Peningkatan inflasi bulanan dipengaruhi oleh seluruh komponen inflasi, yakni inflasi inti, harga diatur pemerintah dan harga bergejolak.

Inflasi inti diperkirakan berkisar 0,15% pada Oktober 2023 atau 1,99%yoy dipengaruhi oleh kenaikan harga emas dan pelemahan rupiah meskipun normalisasi dari kelompok pendidikan membatasi peningkatan inflasi inti.

“Inflasi inti cenderung akan terjangkar didukung oleh kenaikan suku bunga BI7DRR untuk memitigasi imported inflation,” kata Joshua. Sementara pada kelompok harga bergejolak, didorong oleh kenaikan harga komoditas pangan antara lain beras, cabai merah, cabai rawit dan daging ayam.

Sementara itu, inflasi kelompok harga diatur pemerintah didorong oleh penyesuaian harga BBM non subsidi pada awal bulan Oktober mengikuti tren kenaikan harga minyak internasional.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen pada September 2023 mengalami inflasi sebesar 0,19%, berbalik dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatatkan deflasi 0,02%. Inflasi pada bulan lalu, terutama disumbangkan kenaikan harga beras dan bensin.

Reporter: Zahwa Madjid