Cadangan Devisa Anjlok Jadi US$ 133,1 M, Jaga Rupiah dan Bayar Utang

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Petugas menarik tumpukan uang tunai sebelum didistribusikan melalui kantor cabang dan mesin ATM di Pooling Cash Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (8/9/2022).
Penulis: Lavinda
7/11/2023, 13.34 WIB

Cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2023 tercatat US$ 133,1 miliar, atau menurun US$ 1,8 miliar dibanding posisi pada akhir September 2023 yang sebesar US$ 134,9 miliar. 

Bank Indonesia (BI) menyatakan penurunan posisi cadangan devisa tersebut salah satunya dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.

"Selain itu, kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai langkah antisipasi dampak rambatan sehubungan dengan semakin meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global," ujar Direktur Departemen Komunikasi BI Nita A. Muelgini dalam keterangan tertulis, Selasa (7/11).

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 5,9 bulan impor, dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Halaman: