Ekonom Ungkap Kriteria Calon Presiden Idaman Investor

ANTARA FOTO/Irfan Anshori/YU
Petugas menurunkan logistik bilik suara di Gudang Logistik KPU Kota Blitar, Jawa Timur, Minggu (5/11/2023). KPU mulai mendistribusikan sejumlah logistik Pemilu 2024 dengan berbasis rayon di tiap-tiap daerah, guna kelancaran pendistribusian jelang pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang.
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Agustiyanti
13/11/2023, 18.37 WIB

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang sah untuk mengikuti pemilihan presiden pada Februari 2024. Chief Economist Citi Indonesia Helmi Arman mengatakan, terdapat dua kriteria penting yang dilihat oleh investor pada calon pemimpin Indonesia 2024-2029.

Ketiga pasangan yang akan bersaing pada tahun depana adalah Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo - Mahfud Md., dan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. Menurut Helmi, dua kriteria yang harus dimiliki pasangan yang nantinya memenangkan pemilu adalah mampu menjaga kesinambungan ekonomi dan mampu menjaga pertumbuhan sektor yang berorientasi ekspor dan impor.

“Saya tidak komen mengenai meneruskan program sekarang atau tidak. Yang jelas, bisa menjaga kesinambungan perekonomian terutama perkembangan di sektor ekspor oriented,” kata Helmi pada wartawan di Jakarta, Senin (13/11).

Dua kriteria tersebut dinilai Helmi akan sangat diperhatikan oleh para investor. Ini terutama mengingat neraca transaksi berjalan Tanah Air sempat defisit besar.

“Keberadaaan defisit neraca berjalan menghambat ekonomi karena menghasilkan gejolak nilai tukar karena memukul iklim investasi,” kata Helmi.

Helmi pun tidak melihat adanya kontras terkait bagaimana para investor melihat masing-masing calon presiden. Menurut dia, setiap capres dinilai memiliki pengalaman yang cukup dalam pemerintahan.

“Ada dua gubernur, satu eks gubernur dan menteri. Jadi tidak ada perbedaan ekspektasi yang mencolok dalam pengamatan kami,” kata Helmi.

Janji ketiga pasangan capres-cawapres di bidang ekonomi hampir serupa meskipun dalam angka yang berbeda-beda. Adapun Ganjar - Mahfud mengusung visi “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045”. Visi Anies - Muhaimin adalah “Indonesia Adil Makmur untuk Semua”, sedangkan Prabowo - Gibran mengusung visi “Menuju Indonesia Unggul”.

Dalam dokumen visi misi yang telah dipublikasikan ketiga pasangan tersebut, mereka menekankan pentingnya upaya untuk keluar dari jebakan negara kelas menengah dan menjadi negara maju pada 2045. Hal tersebut sesuai dengan rencana pembangunan jangka panjang nasional (RPJN) 2025-2045.

Ketiganya menjanjikan pertumbuhan ekonomi di atas 5% jika terpilih dalam Pilpres 2024. Salah satu pasangan, Ganjar dan Mahfud bahkan cukup ambisius menjanjikan rata-rata  pertumbuhan ekonomi mencapai 7%, serupa dengan janji Jokowi saat Pilpres 2009 yang belum pernah tercapai. 

Dalam angka, Ganjar dan Mahfud adalah yang paling optimistis dibandingkan pasangan lainnya. Target pertumbuhan ekonomi yang dijanjikan Anies dan Muhaimin jauh lebih moderat yakni rata-rata 5,5-6,5% per tahun pada 2025-2029. Sedangkan Prabowo dan Gibran menargetkan rata-rata pertumbuhan ekonomi 6% hingga 7% mulai 2025. 

Ganjar dan Mahfud menjanjikan 17 juta lapangan kerja baru per tahun. Tingkat kemiskinan ditargetkan turun menjadi hanya 2,5% dan kemiskinan ekstrem dalam lima tahun memimpin jika terpilih. Untuk mencapai target-target tersebut, Ganjar - Mahfud berjanji akan mendorong industrialisasi dan menargetkan rata-rata pertumbuhan industri mencapai 7-8%.

Pasangan ini juga menjanjikan sejumlah upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, antara lain melalui program wajib belajar 12 tahun gratis, satu keluarga satu sarjana dan melipatgandakan anggaran riset dan penelitian.  Di sisi lain, pasangan ini  berencana untuk meneruskan proyek Ibu Kota Nusantara dan program keluarga harapan atau PKH dengan target lebih banyak yakni mencapai 15 juta kepala keluarga.

Pasangan ini pun berjanji akan lebih banyak mendorong lapangan kerja berkualitas dan menurunkan porsi pekerja sektor informal dari 60,23% pada Februari 2023 menjadi 50% pada 2029. Indeks ketimpangan juga diharapkan turun menjadi 0,36-0,37 pada 2029 dari saat ini 0388. 

Dalam dokumen visi misi, Prabowo dan Gibran tidak menjanjikan target pertumbuhan ekonomi jika terpilih secara gamblang. Namun, keduanya menyinggung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan 6% hingga 7% yang dibutuhkan Indonesia mulai tahun 2025 untuk mencapai Indonesia Emas pada 2045. Prabowo dan Gibran juga tak menjabarkan berapa banyak lapangan pekerjaan yang akan tercipta jika keduanya menang meski menjanjikan lapangan kerja berkualitas.

Sama seperti kedua pasangan lain, pasangan ini juga menjanjikan tingkat kemiskinan ekstrem menuju 0% dalam 2 tahun pertama pemerintahan dan kemiskinan relatif ditargetkan di bawah 6 persen di akhir 2029. Mereka menilai pemberantasan kemiskinan harus menjadi prioritas utama kebijakan pemerintah. Keduanya juga berkomitmen untuk memperbaiki produktivitas perekonomian dengan tujuan memperbaiki angka Incremental Capital to Output Ratio (ICOR) hingga tata kelola utang.

Reporter: Zahwa Madjid