Sri Mulyani Bagi Tips Debat untuk Gibran, Mahfud MD hingga Cak Imin

Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memberi sambutan saat Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan delegasi dari US-ASEAN Business Council (US-ABC) di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Kamis (25/5). Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan bahwa pertemuan tersebut membahas berbagai kerja sama di bidang investasi dan hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan Indonesia.
22/12/2023, 16.05 WIB

Debat Pilpres 2024 seri kedua akan dihelat di Jakarta Convention Center Senayan, Jakarta Pusat, pada Jumat (22/12). Debat ini akan mempertemukan tiga calon wakil presiden (Cawapres), yaitu Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD.

Tema debat kali ini adalah Ekonomi Kerakyatan dan Digital, Keuangan, Investasi, Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi sejumlah resep terkait materi yang sebaiknya dipaparkan oleh tiga Cawapres dalam debat malam ini. Yakni, terkait pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan yang dipacu oleh produktivitas.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi bisa dicapai dengan perbaikan masalah struktural. Sehingga masalah gap infrastruktur yang tinggi, investasi dan masalah fundamental lainnya dapat teratasi.

“Ekonomi tidak seperti jalan tol yang lurus aja. Selalu ada shock yang mengubah arah kebijakan berubah. APBN kan, selalu jadi counter cyclical dan shock absorber. Kalau mau produktivitasnya kuat, APBN nya harus sehat. Itu bukan iklan jamu tapi iklan APBN,” ujar Sri Mulyani.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung juga sepakat dengan pernyataan bendahara negara tersebut. Menurutnya, langkah-langkah yang dilakukan pemerintah saat ini dinilai sudah tepat dan perlu dilanjutkan.

“Saya ingin potensi gross domestic product (GDP) kita jadi 5%. Tentu saja, faktor struktural yang harus kita reform,” ujar Juda.

Sementara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti kebijakan prioritas yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi tahun depan. Kebijakan itu harus menjadi prioritas bagi pihak terkait.

“Fokus kita, strategi kita, harus jelas untuk menjelankan mesin-mesin pertumbuhan semua energi, sinergi bangsa ada langkah-langkahnya,”ujar Ketua OJK Mahendra Siregar.

Reporter: Zahwa Madjid