Akibat Inflasi, Masyarakat Penghasilan di Bawah Rp 5 Juta Irit Nabung

ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Dhoni Setiawan/aww.
Mantan Menteri Keuangan RI Chatib Basri menjadi moderator dalam Plenary Session 1 General Outlook from the Region usai pembukaan ASEAN Indo-Pasific Forum (AIPF), Jakarta, Selasa (5/9/2023).
22/12/2023, 17.23 WIB

Riset Bank Mandiri menunjukkan bahwa minat menabung dari kelompok masyarakat bawah, turun cukup signifikan akibat inflasi. 

Hal ini diejawantahkan dalam Mandiri Spending Index (MSI) , yang menunjukkan indeks tabungan masyarakat kelompok bawah berada di level 47,4 pada November 2023. Indeks tersebut turun dibandingkan bulan sebelumnya di level 54,8.

Penurunan ini tak sejalan dengan tingkat belanja masyarakat. MSI mencatat, belanja masyarakat kelas bawah justru meningkat dari 253,3 pada Oktober 2023 menjadi 269,2 pada November 2023.

Ekonom Senior,Chatib Basri menyebut riset tersebut mununjukkan tanda-tanda perlambatan ekonomi Indonesia. Hal ini terlihat dari masyarakat dengan pemasukan di bawah Rp 5 juta lebih memilih konsumsi, tapi tingkat menabung rendah.

“Ini sejalan dengan data baru MSI yang menunjukkan pattern konsumsi mulai defensif, di mana porsi terbesar itu orang konsumsi makanan," ujar Chatib dalam acara Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia di Jakarta, Jumat (22/12).

Artinya, dalam kondisi inflasi, masyarakat dengan gaji di bawah Rp 5 juta memilih defensif atau bertahan. Untuk saat ini, mereka berusaha bertahan memenuhi kebutuhan pokok seperti makanan, yang harganya mulai naik akibat inflasi.

Menurut Chatib, itu merupakan ciri perlambatan ekonomi. Sebab, kelompok masyarakat ini mengurangi permintaan terhadap produk sekunder dan tersier akibat inflasi.

Menurut Chatib, ada kemungkinan kelompok masyarakat tersebut mulai menghemat, dan cepat atau lambat, tingkat konsumsi akan berkurang. Maka dari itu, mantan menteri keuangan tersebut menilai penting untuk pemerintah mempertahankan tingkat konsumsi masyarakat.

“Kebijakan fiskal saya kira itu sangat tepat. Misalnya dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT), cash transfer dan lain-lain untuk pertahankan konsumsi,” ujar Chatib.

Sebelumnya, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menyampaikan, bahwa belanja masyarakat dari kelompok terbawah, nasabah dengan tabungan di bawah Rp 1 juta mulai menunjukkan perlambatan.

"Secara bulanan, belanja masyarakat kelompok terbawah di November 2023 sedikit lebih rendah dibandingkan Oktober 2023," kata Andry dalam Mandiri Economic Outlook 2023, Selasa (19/12).

Di sisi lain, penurunan tabungan kelompok ini terjadi sejak Mei 2023. Andry menilai, berkurangnya tabungan tersebut berdampak pada tingkat belanja mereka. Sementara kelompok menengah dengan saldo Rp 1 juta - Rp 10 juta justru relatif stabil.

Reporter: Zahwa Madjid