Kamar Dagang dan Industri Indonesia atau Kadin meramalkan kondisi perekonomian nasional baru stabil pada paruh kedua pada 2024. Hal tersebut disebabkan oleh ketidakjelasan arah politik pada semester pertama tahun depan.
Asosiasi memprediksi laju investasi baru akan kencang mulai Juli 2024. Dunia usaha berpendapat, iklim ekonomi nasional dapat berjalan kondusif jika pertumbuhan ekonomi nasional dapat dijaga di atas 5% pada tahun depan.
"Transisi pemerintahan akan dilakukan pada Oktober 2024 dan arah kebijakan rezim mendatang mulai tergambar jelas. Sebaliknya, ketidakpastian masih akan membayangi akibat arah perpolitikan yang belum jelas sepanjang semester pertama 2024," demikian tertulis dalam keterangan resmi, Jumat (29/12).
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2024 di rentang 5,2% sampai 5,5%. Kadin berpendapat, target tersebut tidak sesuai pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 atau di rentang 6% sampai 6,2%.
Dengan demikian, Kadin menyatakan pertumbuhan ekonomi nasional mengalami stagnasi selama satu dekade terakhir. Kadin menghitung rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional selama 10 tahun terakhir hanya mencapai 4,23%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan, perekonomian global tahun 2024 masih akan menghadapi sejumlah tantangan. Permasalahan yang hadir akan bersifat fundamental. Ia mencontohkan, ekonomi dunia pada tahun ini dihadapkan pada permasalahan struktural akibat tren kebijakan suku bunga tinggi di berbagai negara, seperti Amerika Serikat (AS) dan eropa.
"Kami akan terus berupaya untuk support growth. Jangan sampai APBN menjadi sumber masalah," kata Sri Mulyani dalam acara Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia di Jakarta, Jumat (22/12).
Bendahara Negara sudah menyiapkan sejumlah instrumen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2024. Seperti kebijakan untuk mendukung sektor pendidikan, infrastruktur, hingga kesehatan. "Dalam jangka pendek, akan ada kebijakan counter cyclical," ujar Sri Mulyani.
Kebijakan counter cyclical merupakan strategi dalam menjaga stabilitas ekonomi melalui langkah-langkah fiskal. Ini merupakan kebijakan pro aktif pemerintah dalam mengatasi ekonomi yang ekstrem, seperti resesi.