Pemerintah tengah mengkaji kelanjutan bantuan langsung tunai (BLT) El Nino untuk 2024 mendatang. Apalagi, penyaluran BLT El Nino telah mencapai Rp 6,72 triliun hingga 21 Desember 2023.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, permintaan masyarakat akan BLT El Nino sangat tinggi. Maka dari itu, pemerintah mempertimbangkan untuk melanjutkan bantuan ini.
Kendati demikian, akan dilakukan evaluasi terlebih dahulu, apakah BLT El Nino masih perlu diberikan pada tahun depan.
"Dari hasil dialog, sebagian besar atau hampir seluruhnya minta agar program ini dilanjutkan tahun depan. Jadi, tentu saya akan bahas dengan Presiden," ucap Airlangga di Kantor Pos KCU Oceania, Daan Mogot, Pertamburan, Jakarta Barat, Jumat (29/12).
Hingga saat ini, pihaknya rutin melakukan evaluasi bersama jajarannya dan melaporkan hal tersebut kepada Presiden Joko Widodo. "Kalau memang tepat sasaran, kita lanjutkan lagi," ujarnya.
BLT yang akan diberikan pada 2024 nanti, tidak menutup peluang akan mirip seperti yang digelontorkan pemerintah saat pandemi Covid-19. Yakni diberikan setiap bulan selama tiga bulan. Salah satunya, adalah BLT Dana Desa (DD) dengan nominal Rp 600 ribu.
Anggaran BLT El Nino Rp 7,52 Triliun
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran BLT El-Nino Rp 7,52 triliun untuk disalurkan ke seluruh daerah pada November hingga Desember 2023. Program ini menyasar 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang masing-masing akan memperoleh bantuan sebesar Rp 400.000 per 2 bulan.
Hingga 21 Desember 2023, penyaluran BLT El-Nino mencapai Rp 6,72 triliun atau 89,36% secara nasional. Sebanyak Rp 795 juta masih dalam proses penyaluran. Diharapkan pada akhir tahun 2023 seluruh BLT El Nino sudah tersalurkan.
Adapun bantuan ini digelontorkan oleh pemerintah untuk mengantisipasi dampak fenomena El Nino terhadap hasil pertanian masyarakat. Sebab, ada faktor kemunduran musim tanam yang menyebabkan masa panen yang tertunda.
Sehingga mendorong fluktuasi harga pangan. Mengantisipasi hal itu, pemerintah memberikan bantuan tersebut sebagai penyangga.
“Terutama musim tanam yang seharusnya bulan lalu jadi sampai hari ini belum mulai, sehingga diperkirakan panen raya yang diperkirakan bulan April akan mundur ke bulan Juni,” ujar Airlangga.
Pemerintah Beri Bantuan Beras
Selain memberikan bantuan langsung tunai, pemerintah juga menyiapkan bantuan beras sebanyak 10 kg untuk 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.
“Pemerintah memberikan bantuan beras 10 kg per KPM. Di samping itu, pemerintah juga memberikan bantuan langsung tunai sebesar Rp 200 ribu per bulan dan ini sekaligus jadi Rp 400 ribu,” ujarnya.
BLT El Nino diberikan melalui PT Pos Indonesia dan himpunan bank-bank milik negara atau Himbara. Namun Airlangga tidak merinci berapa jumlah penyaluran BLT El Nino melalui Himbara.
“Nanti data nya [penyaluran melalui himbara] kami himpun, nanti kita cek,” kata Airlangga.