Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp 6.200 T per November 2023

ANTARA FOTO/Mecca Yumna/Ak/Spt.
Ilustrasi. Pertumbuhan utang luar negeri terutama didorong oleh transaksi ULN sektor publik.
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Agustiyanti
15/1/2024, 17.46 WIB

Bank Indonesia mencatatkan, utang luar negeri Indonesia pada November 2023 mencapai US$ 400,9 miliar atau setara Rp 6.207 triliun. Utang luar negeri tersebut naik 2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar US$ 393,7 miliar.

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengatakan, pertumbuhan utang luar negeri terutama didorong oleh transaksi ULN sektor publik. Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global termasuk rupiah, yang berdampak pada meningkatnya angka statistik ULN Indonesia valuta lainnya dalam satuan dolar AS.

“Perkembangan ULN tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan penempatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik dan internasional, dalam bentuk sukuk global, seiring sentimen positif kepercayaan pelaku pasar sejalan dengan mulai meredanya ketidakpastian pasar keuangan globa,” ujar Erwin dalam keterangan resminya, Senin (15/1).

BI mencatat, ULN pemerintah pada November 2023 sebesar US$ 192,6 miliar atau naik  6% secara tahunan. Pertumbuhan tersebut meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya 3,0% secara tahunan.

Pemanfaatan ULN pada November 2023 masih diutamakan untuk mendukung belanja prioritas Pemerintah dan perlindungan masyarakat. Dengan demikian, ULN mampu menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah tantangan ketidakpastian perekonomian global.

Adapun dukungan tersebut mencakup antara lain sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 23,8% dari total ULN pemerintah, administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib 18,6%, jasa pendidikan 16,7%, konstruksi 14,1%, serta jasa keuangan dan asuransi 9,9%.

BI melihat posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali. Ini mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,8% dari total ULN pemerintah. 

Bank Sentral juga melihat, utang luar negeri Indonesia secara keseluruhan masih relatif aman. Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 29,3%, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,1% dari total ULN.

Reporter: Zahwa Madjid