Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dikabarkan mundur dari Kabinet Presiden Joko Widodo. Kabar itu muncul dari pernyataan dari Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri.
Dalam acara bertajuk Political Economic Outlook 2024 di Jakarta, pada Sabtu (13/1), Faisal bercerita, bahwa mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu siap meninggalkan jabatannya sebagai Menkeu. "Saya dengar, Bu Sri Mulyani yang paling siap untuk mundur," kata Faisal.
Seakan tepis kabar tersebut, Sri Mulyani justru terbang ke Davos, Swiss untuk menghadiri acara tahunan World Economic Forum (WEF), yang berlangsung mulai 15 Januari hingga 19 Januari 2024.
Dia sudah tiba di Davos sejak Minggu (14/1). Di sela-sela acara, Sri Mulyani sempat bertemu dengan Menteri Keuangan Arab Saudi, Mohammed Al-Jadaan. Dalam pertemuannya, ia menyampaikan bahwa Indonesia telah secara resmi menjadi pemegang saham terbesar ke-3 dari Islamic Development Bank.
“Indonesia senang bisa turut mendukung berbagai Multilateral Development Bank, dan sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia juga ingin berpartisipasi aktif dalam membangun dan mendukung reformasi IsDB,” ujar Sri Mulyani dalam unggahan akun Instagram miliknya @smindrawati dikutip Rabu (17/1).
Sebagai informasi, beberapa pekan lalu Indonesia juga sudah melakukan penambahan investasi ke Islamic Development Bank (IsDB) sebesar Rp 1,53 triliun atau setara dengan US$ 102,7 juta. Penambahan Investasi ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran (APBN) 2024.
“Saya optimis banyak profesional muda dari Indonesia yang dapat berpartisipasi dalam membangun IsDB agar semakin baik kedepannya,” ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani Bertemu Bos YouTube
Selain bertemu dengan menteri keuangan Arab Saudi, Sri Mulyani juga bertemu dengan CEO YouTube, Neal Mohan. Pertemuan tersebut juga diunggah di akun Instagram miliknya.
“Di tengah suasana Davos yang dingin, kami berbincang hangat mengenai creators economy / ekonomi yang diciptakan dan digerakkan oleh para kreator konten di platform ini,” ujar Sri Mulyani.
Dia juga mengatakan, bahwa popularitas YouTube telah menciptakan begitu banyak lapangan pekerjaan baru, tidak hanya bagi para pembuat konten, namun juga bagi orang-orang yang mendukung mereka.
Platform YouTube juga menyediakan Creator Academy. Sebuah program bagi para kreator-kreator baru agar lebih memahami bagaimana menjadi content creator yang baik. Dia mendukung program ini, karena melihat bagaimana YouTuber telah menjadi profesi dan cita-cita impian bagi generasi muda Indonesia.
“Kami di @kemenkeuri juga menggunakan YouTube sebagai sarana untuk menginformasikan kepada masyarakat, mengenai kondisi terkini APBN #UangKita secara transparan,” ujarnya.