Mandiri Sekuritas Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,1%, Investasi Melambat

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nym.
Petugas merapikan minuman bergula dalam kemasan di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta. Mandiri Sekuritas memprediksi ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh 5,1%, utamanya ditopang konsumsi yang meningkat di tahun pemilu.
29/1/2024, 14.56 WIB

Mandiri Sekuritas memproyeksikan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan tumbuh di kisaran 5,1%. Chief Economist Mandiri Sekuritas, Rangga Cipta menyebut investor mengambil sikap wait and see terkait hasil Pemilu dan mewaspadai volatilitas ekonomi global. 

Rangga menyebut, penggerak pertumbuhan PDB bakal didorong oleh berbagai faktor, seperti konsumsi rumah tangga dan stabilnya inflasi. Pada tahun ini, inflasi dalam negeri berdasarkan proyeksi Mandiri Sekuritas diperkirakan berada pada kisaran 3,2%. 

Di sisi lain, pemerintah juga menggelontorkan bantuan langsung tunai menjelang pemilu melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang diproyeksikan bakal mengerek belanja masyarakat dan menyelesaikan beberapa proyek strategis nasional (PSN) yang masih tertunda. 

“Kami melihat Pemilu akan berdampak positif bagi ekonomi nasional terutama kenaikan pertumbuhan konsumsi rumah tangga,” kata Rangga, di Gedung Menara Mandiri Jakarta, Senin (29/1). 

Meski begitu, investasi pada tahun ini berpotensi sedikit melambat. Hal itu karena investor menunggu hasil pemilu dan arah kebijakan ke depan. Mandiri Sekuritas juga memprediksi, aliran modal asing baru akan masuk ke Tanah Air pada kuartal kedua dan kuartal ketiga seiring proyeksi bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve yang mulai memangkas suku bunga acuan pada Mei nanti. 

Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian juga menyebut investor masih wait and see menunggu hasil Pemilu 2024. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menilai investor akan mulai kembali gencar berinvestasi di tanah air usai gejolak Pemilu.  

"Mereka memang wait and see dengan hasil Pemilu nanti, tapi mereka sudah punya rencana konkret. Sepanjang stabilitas politik nanti terjaga, investasi di tahun ini juga akan lebih baik,” kata Susiwijono dalam keterangan resmi, Kamis (25/1). 

Di tengah kondisi tersebut, Kemenko Perekonomian terus mengoordinasikan tentang kawasan ekonomi khusus (KEK) dan proyek strategis nasional (PS). Dengan demikian, pemerintah mengetahui bahwa banyak investor yang menanyakan peluang investasi di Indonesia. 

Walaupun masih menunggu kepastian hasil pemilu, realisasi investasi Indonesia terus melonjak. Tercatat realisasi investasi mencapai Rp 1.41 triliun pada 2023. Nilai tersebut melampaui target Rp 1.400 triliun yang dicanangkan pada awal 2023.

 
Reporter: Nur Hana Putri Nabila