Prospek Suram, Prancis Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Jadi 1%

ANTARA FOTO/REUTERS/Gonzalo Fuentes/HP/sa.
Gonzalo Fuentes Pemandangan tepi sungai Seine yang banjir dan Menara Eiffel setelah berhari-hari cuaca hujan di Paris, Prancis, Minggu (7/2/2021).
19/2/2024, 11.46 WIB

Prospek ekonomi global makin suram. Bahkan Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) Prancis dari 1,4% menjadi 1% pada 2024.

Pemangkasan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi dampak perang Ukraina-Rusia, invasi Israel di Gaza, hingga perlambatan ekonomi negara utama mitra dagang seperti Jerman dan Cina. Hal ini akan berimbas pada peronomian dalam negeri.

Dengan pemangkasan PDB tersebut, pemerintah Prancis juga turut memotong anggaran belanja negara sebesar 10 miliar euro ($ 10,8 miliar) di semua departemen dan lembaga pemerintahan. 

“Perkiraan pertumbuhan [Prancis] tetap positif, namun mempertimbangkan konteks geopolitik seperti perang Ukraina dan Timur Tengah, konflik di Laut Merah, perlambatan ekonomi di Cina, Timur Tengah dan Jerman,” kata Le Maire dikutip dari Reuters, Senin (19/2).

Meski anggaran dipotong, tapi tidak akan ada kenaikan pajak dan pemotongan jaminan sosial kepada warga negara. Namun Le Maire menekankan, bahwa semua anggaran belanja kementerian dan lembaga pemerintah akan dipotong. 

“Kami akan segera memotong, dalam beberapa hari mendatang, belanja negara [dipotong] sebesar 10 miliar euro,” katanya.

Selain itu, kata dia, akan ada pemotongan biaya operasional sebesar lima miliar euro untuk semua kementerian dan lima miliar euro lagi untuk kebijakan publik, terutama satu miliar euro untuk bantuan sosial untuk pembangunan, dan satu miliar euro untuk subsidi renovasi tempat tinggal.

Miliaran lainnya akan dipotong dari anggaran operasional negara seperti lembaga ekspor Prancis, Business France dan Agence Nationale de la Ccohésion des Territoires (ANCT) yang fokus pada kebijakan pemerintah daerah.

Target Pengurangan Defisit Anggaran

Le Maire juga mengatakan, pemerintah akan memastikan bahwa Prancis tetap berada pada jalur yang tepat untuk memenuhi target pengurangan defisit negara pada tahun 2024 menjadi 4,4% terhadap PDB.

“Kami mempertahankan opsi, untuk menerapkan anggaran tambahan di musim panas, tergantung pada keadaan ekonomi dan situasi politik,” katanya.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi keterbatasan fiskal secara bertahap pada tahun-tahun mendatang hingga berada di bawah batas atas Uni Eropa sebesar 3% pada tahun 2027.

Prospek ekonomi Prancis sesuai dengan prediksi Komisi Eropa, OECD, dan badan statistik Perancis (INSEE). Komisi Eropa misalnya, pada (15/2) lalu memangkas perkiraan ekonomi Perancis dari 1,2% menjadi 0,9% pada 2024.

Kemudian memangkas perkiraan ekonomi untuk Jerman menjadi 0,3% dari 0,8% pada 2024. Awal bulan ini, OECD juga memangkas perkiraan pertumbuhan Perancis tahun 2024 menjadi 0,6% dari sebelumnya 0,8%.

INSEE juga memperkirakan pertumbuhan Prancis secara kuartal hanya 0,2% pada kuartal pertama dan kedua 2024. Tercatat perekonomian Prancis tumbuh 0,9% pada 2023, dibandingkan dengan 2,5% pada 2022 dan lonjakan sebesar 6,4% pasca-Covid pada 2021.

Reporter: Ferrika Lukmana Sari