Bank Indonesia akan menyiapkan uang tunai Rp 197,6 triliun untuk penukaran uang tunai pada momen Ramadan dan Lebaran tahun ini.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P Joewono menjelaskan jumlah uang tunai yang disiapkan tersebut mengalami kenaikan sebesar 4,65% jika dibanding tahun sebelumnya Rp 189 triliun. Jumlah tersebut pun disiapkan bank sentral dengan perkiraan adanya transaksi tunai dan non tunai.
“Tentu ini sudah memperhitungkan berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan akseptasi digital artinya persentasinya sudah kita pertimbangkan dengan non tunai,” ujar Doni dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (21/2).
Tak hanya itu, Bank Indonesia juga akan menambah 449 titik dari 4.674 titik yang disiapkan tahun lalu.
“Cukup masif tahun ini dan tambahan lagi kita mau tambah 449 titik yang hub dengan transportasi. Jadi di jalan tol segala macam kita perbanyak jadi memungkinkan orang sambil mudik di rest area pelabuhan stasiun bandara,” ujarnya.
Rupiah Menguat
Gubernur BI, Perry Wajiyo mengtakan nilai tukar rupiah kembali menguat setelah melemah pada awal tahun 2024 ini. "Pada Januari 2024 melemah 2,43%, nilai tukar Rupiah pada Februari 2024 hingga 20 Februari 2024 kembali menguat 0,77% point to point," ujar Perry.
Perry menjelaskan, penguatan nilai tukar rupiah ini didorong oleh aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik, dikarenakan baiknya prospek ekonomi RI.
"Sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi yang tetap baik, dengan stabilitas yang terjaga dan imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik," ujar Perry.
Berdasarkan data BI, nilai tukar rupiah melemah 1,68% dari level akhir Desember 2023.
"Lebih baik dibandingkan dengan pelemahan won Korea, ringgit Malaysia, dan baht Thailand masing-masing sebesar 3,69%, 4,27%, dan 5,31%," ujar Perry.
Maka dari itu, Bank Indonesia optimis nilai tukar rupiah akan stabil kedepannya dengan kecenderungan menguat. Hal ini didorong oleh berlanjutnya aliran masuk modal asing.
"Didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia, serta penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI," ujarnya.