Sri Mulyani Siapkan Rp 17,5 T untuk Bansos Beras, Daging dan Telur

ANTARA FOTO/M Mardiansyah Al Afghani/sgd/foc.
Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (7/11/2023). Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang masa penyaluran bantuan sosial (Bansos) beras 10 kilogram hingga Juni 2024 dari rencana sebelumnya yang hanya hingga November 2023 sebagai upaya intervensi dalam mengendalikan harga beras.
22/2/2024, 19.51 WIB

Kementerian Keuangan di bawah Sri Mulyani Indrawati menyiapkan anggaran Rp 17,5 triliun untuk bantuan sosial (bansos) beras, daging ayam, dan telur yang dibagikan untuk periode Januari hingga Juni 2024 mendatang. 

Direktur Jenderal Anggaran Isa Rachmatarwata mengungkapkan, bantuan tersebut diberikan kepada 18,8 juta penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Jumlah penerima disesuaikan untuk keluarga dengan balita stunting yang akan mendapatkan tambahan bantuan berupa daging ayam dan telur

“Bansos beras 10 kg yang dibagikan kepada PKH tambahan sampai Juni nanti, dan untuk keluarga yang memiliki balita stunting ditambahkan daging dan telur seperti yang sudah dilakukan menjelang akhir tahun lalu,” ujar Isa dalam konferensi pers secara daring, Kamis (22/2).

Tak hanya bansos pangan, pemerintah juga berencana untuk memberikan bantuan tunai langsung (BLT) rawan pangan untuk tiga bulan pertama 2024. Melalui program ini, pemerintah mengalokasikan dana Rp 11,3 triliun.

"BLT sejauh ini sudah diputuskan untuk tiga bulan pertama dan tentu setelah itu dilakukan review lagi,” ujar Isa.

Jokowi Atasi Kenaikan Harga Pangan

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, alasan kenapa melanjutkan bantuan pangan beras 10 kg per bulan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat hingga semester pertama 2024.

Menurut Jokowi, pemberian bantuan pangan tersebut bertujuan untuk menyediakan kebutuhan bahan pokok bagi masyarakat yang membutuhkan di tengah melonjaknya harga pangan nasional.

Dia menjelaskan, penyebab kenaikan harga pangan dipicu merosotnya pasokan pangan akibat perubahan iklim dan gagal panen. Kemudian produksi beras  dalam negeri juga merosot yang membuat harga naik.

"Bantuan beras ini agar meringankan ibu dan bapak semuanya karena harganya naik tadi," kata Jokowi saat menghadiri penyerahan bantuan pangan beras di Gedung Kawasan Pertanian Terpadu Kota Tangerang Selatan pada Senin (19/2).

Reporter: Zahwa Madjid