BI Dukung Makan Siang Gratis Jika Tidak Ganggu Stabilitas Keuangan RI
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menyampaikan bahwa BI mendukung program makan siang gratis selama tidak menganggu stabilitas keuangan di Indonesia.
"BI adalah lembaga independen dan makan siang gratis adalah program pemerintah baru, jadi sepanjang program tersebut tidak menciptakan instabilitas dalam keuangan, maka BI mendukung," kata Destry dikutip dari Antara, Minggu (10/3).
Hal itu diungkapkan Destry saat menjawab pertanyaan peserta kuliah umum bertajuk "Sinergi dan Inovasi untuk Ketahanan dan Kebangkitan Perekonomian Indonesia" di Peking University Beijing, pada Jumat (9/3).
Salah satu peserta kuliah umum, Chen, menanyakan soal program makan siang gratis yang menjadi andalan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka ketika maju dalam Pilpres 2024.
Destry menekankan bahwa pasca Covid-19, kesenjangan semakin tinggi sehingga pemerintah mengucurkan bansos baik berupa uang maupun berbentuk barang, dan program makan siang gratis sebagai bantuan berbentuk makanan untuk investasi generasi mendatang.
Program ini diperkirakan akan memakan anggaran hingga Rp 460 triliun dengan target 82,9 juta anak sekolah di seluruh Indonesia demi membantu dalam mengatasi kekurangan gizi.
"Jadi sejauh program ini masih dalam batasan anggaran akan baik-baik saja, BI dukung sejauh masih masuk batas anggaran atau budget contraint," ujar Destry.
Destry menyebut, belum ada koordinasi spesifik dengan pemerintahan baru untuk kebijakan Bank Indonesia ke depan. "Saya pikir siapa pun yang menang, kuncinya adalah keberlanjutan kebijakan," ujar Destry.
Pemerintah Harus Rencanakan Anggaran secara Matang
Sebelumnya, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen menilai program makan siang gratis perlu direncanakan dengan matang, khususnya pada aspek anggaran.
Menurutnya, pemerintah perlu harus terlebih dahulu menetapkan dengan pasti bentuk dan sasaran program tersebut, kemudian mempertimbangkan ketersedian sumber daya yang dimiliki saat ini.
Program makan siang dan susu gratis merupakan usulan dari pasangan calon Prabowo - Gibran. Dalam dokumen visi-misinya, paslon tersebut menjelaskan program ini bertujuan untuk mengatasi masalah stunting dan bakal menyasar siswa pra-sekolah, sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan pesantren.
Bantuan gizi juga akan diberikan kepada ibu hamil dan balita di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kesehatan dan membantu ekonomi keluarga. Program tersebut menargetkan lebih dari 80 juta penerima manfaat dengan cakupan 100% pada tahun 2029.
Adapun rincian dari program makan siang dan susu gratis telah didiskusikan dalam pembahasan Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025.
Perancangan APBN 2025 menjadi yang terakhir pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sementara pelaksanaan APBN 2025 akan dijalankan oleh pemerintahan berikutnya.