Jawaban Sri Mulyani Jika Ditunjuk sebagai Menkeu Prabowo

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) berbincang dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat megikuti rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (28/11/2022).
10/3/2024, 21.11 WIB

Rumor kandidat menteri keuangan (Menkeu) pada pemerintahan Prabowo Subianto terus mencuat. Meski belum resmi ditasbihkan sebagai pemenang Pilpres 2024, namun nama-nama kandidat Menkeu telah banyak beredar termasuk nama Sri Mulyani.

Hal ini pun menyita perhatian Najwa Shihab saat mengundang Sri Mulyani sebagai bintang tamu bersama Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi di kanal Youtube Mata Najwa.

Dalam kesempatan itu, Najwa bertanya ke Sri Mulyani terkait peluang menjadi Menkeu lagi jika mendapat tawaran dari pemerintahan selanjutnya.

"Setelah dua periode ini, kalau pemerintahan selanjutnya diminta membantu lagi, apakah akan dipikirkan serius? atau masih ada keinginan untuk di pemerintahan yang akan datang?. Karena pemimpin perempuan yang punya pengalaman sedikit sekali, punya keahlian, tahan banting diuji pandemi ," tanya Najwa.

Mendapat pertanyaan tersebut, Retno menyebutnya sebagai hipotetif atau baru dugaan sementara. Lalu Retno pun menjawab dengan nada bercanda apakah keduanya perlu melakukan rapat bersama guna menjawab pertanyaan Najwa.

Mengetahui reaksi ini, Najwa pun meluruskan pertanyaannya mengenai apa rencana keduanya untuk ke depan. "What next Retno dan Sri Mulyani, for you guys," tanya Najwa

Sri Mulyani mengungkapkan, jika dirinya sudah lama di pemerintahan sejak 2004. Saat itu, dia menjabat sebagai Kepala Bappenas di Kabinet Indonesia bersatu.

Kemudian pada 2005, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuknya sebagai Menkeu menggantikan Jusuf Anwar. Pada Juli 2008, dia mendapat tugas baru sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menggantikan Boediono.

"Porotofolio saya lumayan dari Bappenas, Menteri Keuangan. Waktu itu, 18 bulan dobel jadi Kemenkeu dan Kemenko Perekonomian. Dan balik lagi menjadi Menkeu," kata dia.

Dia kemudian melepaskan posisinya sebagai Menkeu dan mendapat tugas baru sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia pada 5 Mei 2010. Sampai Presiden Jokowi memanggilnya ke Indonesia untuk kembali menjadi Menkeu pada 27 Juli 2016.

"Enam tahun di bank dunia dan pengalamannya, sangat-sangat menarik. Saya melakukan perjalanan ke lebih dari 100 negara dalam 6 tahun itu. Melihat negara-negara itu bagaimana, kalau kita sebagai bank dunia, melihat situasinya secara detail," ujarnya.

"Saya thanks full aja atas semua itu. Jika berada di suatu tempat akan melakukan yang terbaik, gitu aja," kata Sri Mulyani.

Jawab Kabar Soal Tidak Akur dengan Prabowo

Sri Mulyani mempertanyakan kabar bahwa dirinya tidak akur dengan Prabowo. Bahkan dia mengetahui momen bersalaman dengan Menteri Pertahanan pada sidang kabinet Senin (26/2) lalu yang juga menyita banyak perhatian.

"Itukan salamankan ya, aku mau nanya, kenapa sih?," tanya Sri Mulyani ke Najwa.

"Karena Sri Mulyani selalu menarik untuk dibahas, pokoknya selalu seru," jawab Najwa.

Sri Mulyani merasa, bahwa menteri dalam satu kabinet suka berbincang-bincang bersama. Misalnya, dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang baru saja sakit.

"Si opung [Luhut] baru sakit, ketemu saya langsung [bilang], gua mau datang ke kantor lu yah. Opung aku yang datang aja, nggak mau gue yang ke kantor," kata Sri Mulyani menceritakan percakapannya dengan Luhut.

Reporter: Ferrika Lukmana Sari