Sri Mulyani Ungkap Nasib BLT Rp 600 Ribu yang Belum Cair di Maret 2024

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024). Rapat kerja tersebut membahas evaluasi fisikal pada triwulan I.
19/3/2024, 15.15 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa anggaran bantuan langsung tunai (BLT) untuk tahun 2024 belum dicairkan. Seperti yang diketahui, pemerintah berencana menyalurkan BLT Mitigasi Risiko Pangan sebesar Rp 600 ribu kepada 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

“BLT masih belum direalisasikan hingga hari ini,” ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa (19/3).

Sri Mulyani menjelaskan bahwa risiko pangan masih ada, namun bantuan pangan dari pemerintah yang sudah terealisasi tahun ini hanya bantuan beras sebanyak 422 ribu ton hingga kuartal pertama 2024. Adapun bantuan beras untuk 2024 ditargetkan untuk 22 juta KPM dalam jangka waktu enam bulan.

“Risiko pangan masih ada, kami juga sudah berikan bantuan beras, Tapi BLT-nya dari Kemensos belum terealisasi. Jadi enam bulan ini tetap sesuai dengan keputusan kabinet,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan BLT yang dirapel selama tiga bulan akan cair sebelum hari raya idulfitri atau lebaran.

“Sebelum lebaran [cair], tunggu sidang isbat,” ujar Airlangga di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, pada Jumat (8/3).

Namun setelah sidang isbat terselenggara pada 10 Maret 2024 lalu, tapi belum ada kabar bantuan tersebut cair atau akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Pemerintah akan Beri Bantuan Daging Ayam dan Telur

Selain BLT dan bantuan beras, pemerintah  juga berencana untuk menyalurkan bantuan pangan berbentuk daging ayam dan telur dalam rangka mengatasi kerawanan pangan masyarakat miskin di Indonesia. 

Rencananya, bantuan ini akan disalurkan kepada 1,4 juta keluarga penerima manfaat dengan balita stunting selama enam bulan yang hingga saat ini juga belum direalisasikan.

Pemerintah berencana menyalurkan BLT Mitigasi Risiko Pangan sebesar Rp 600 ribu kepada 18,8 juta keluarga penerima manfaat. Bantuan ini bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah lonjakan laju inflasi pangan.

BLT Mitigasi Risiko Pangan merupakan pengganti dari BLT El Nino yang telah berakhir pada Desember 2023. Besaran bantuan yang diberikan adalah Rp 200 ribu per bulan selama tiga bulan. Dimulai dari Januari sampai Maret 2024, penerimanya akan mendapatkan Rp 600 ribu sekaligus.

Hingga 21 Desember 2023, pemerintah telah menyalurkan BLT El Nino senilai Rp 6,72 triliun. Periode penyaluran ini diberikan selama dua bulan, yakni pada November dan Desember 2023. Pemerintah menganggarkan dana Rp 7,52 triliun untuk BLT El Nino dengan besaran Rp 400 ribu untuk 2 bulan atau Rp 200 ribu per bulan.

Reporter: Zahwa Madjid