Upah Swasta Anjlok Imbas Devaluasi Peso, Argentina Dibayangi Resesi

AFP/LUIS ROBAYO
Orang-orang mengantri di depan sebuah toko daging di Buenos Aires, pada 11 September 2023. Argentina mencatat rekor inflasi bulanan sebesar 12,4% pada Agustus, level tertinggi dalam lebih dari dua dekade terakhir.
Penulis: Zahwa Madjid
26/3/2024, 20.29 WIB

Upah sektor swasta di Argentina mengalami penurunan terbesar dalam hampir tiga dekade setelah devaluasi mata uang yang dilakukan Presiden Javier Milei.

Melansir Bloomberg, pembayaran upah turun 11% pada bulan Desember dibandingkan bulan November ketika disesuaikan dengan inflasi, yang merupakan kerugian pendapatan bulanan terbesar sejak laporan pasar tenaga kerja pemerintah dimulai 29 tahun yang lalu.

Dalam data terbaru pemerintah Argentina, penurunan tersebut meskipun sebagian dikompensasi oleh kenaikan upah pada bulan Januari, menyebabkan penurunan signifikan dalam daya beli konsumen.

Data tersebut membantu menjelaskan mengapa belanja usaha kecil mengalami penurunan dua digit setiap bulan sejak Presiden Javier Milei menjabat pada 10 Desember.

Meskipun pasar dan ekonom memandang perubahan kebijakan cepat yang dilakukan Milei sudah lama tertunda, gerakan buruh Argentina yang kuat masih menolaknya.

Sebuah serikat pekerja besar yang mewakili pegawai pemerintah berencana melakukan mogok kerja pada hari Selasa setelah menolak apa yang disebutnya kenaikan gaji yang tidak dapat diterima dari pemerintahan Milei.

Devaluasi peso sebesar 54% pada bulan Desember, akan membuat Argentina semakin terjerumus ke dalam resesi tahun ini dan mempersulit upayanya untuk melakukan reformasi besar melalui kondisi yang sudah tidak bersahabat.

Ekonom yang disurvei oleh Bank Sentral Argentina pada bulan Februari memperkirakan produk domestik bruto akan mengalami kontraksi sebesar 3,5 persen tahun ini.

Sebagai informasi, tingkat inflasi Argentina masih menjadi salah satu yang tertinggi di seluruh dunia. Dalam 12 bulan hingga bulan Februari, tingkat inflasi naik menjadi 276,2%, di bawah perkiraan jajak pendapat sebesar 282,1%.

Sebelumnya, Kantor Kepresidenan Argentina mengatakan tingkat inflasi mulai menurun usai adanya upaya pemerintah. Bahkan, Bank Sentral Argentina telah memangkas suku bunga menjadi 80%.

Meski demikian, Milei memberikan isyarat bahwa bulan ini situasi bisa menjadi rumit dengan menurunnya angka penjualan hingga produksi di negara tersebut.

Reporter: Zahwa Madjid