Rupiah Diramal Menguat Berkat Data Ekonomi Cina

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.
Petugas menyusun uang pecahan rupiah di Kantor Cabang BSI KC Mayestik, Jakarta, Kamis (28/12/2023).
Penulis: Zahwa Madjid
1/4/2024, 09.34 WIB

Nilai tukar rupiah tertekan 0,15% ke level 15.880 pada perdagangan Senin (1/4). Namun analis menilai, rupiah berpotensi menguat.

Analis pasar uang Lukman Leong memperkirakan rupiah dibuka datar dengan potensi menguat. Hal ini disebabkan oleh dukungan data ekonomi Cina yang diumumkan pada Minggu (31/3).

“Penguatan rupiah akan terbatas mengingat investor cenderung wait and see menantikan data inflasi Indonesia pagi ini,” ujar Lukman kepada Katadata.co.id, Senin (1/ 4).

Salah satu data yang akan dipantau oleh investor yakni pengumuman inflasi Maret oleh Badan Pusat Statistik atau BPS hari ini (1/4).

Lukman memproyeksikan rupiah bergerak dalam rentang Rp 15.800 – Rp 15.950 per dolar Amerika.

Analis pasar uang Ariston Tjendra juga menilai rupiah berpotensi menguat hari ini mengingat data indikator inflasi Amerika menurun. Data Core PCE Price Index secara bulanan dirilis 0,3% lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 0,5%. 

“Data inflasi AS yang sedikit menurun ini bisa meningkatkan ekspektasi pasar soal pemangkasan suku bunga acuan Amerika tahun ini yang bisa menekan dolar AS,” ujar Ariston kepada Katadata.co.id, Senin (1/ 4).

Faktor positif juga datang dari laporan data manufaktur PMI Cina pada Minggu (31/3) yang menunjukkan pertumbuhan di level 50,8 setelah terkontraksi ke posisi 49,1 pada bulan sebelumnya.

“Hasil dari Cina ini bisa memberikan sentimen positif untuk aset berisiko termasuk nilai tukar emerging markets,” ujarnya.

Namun tekanan dolar AS terhadap rupiah terlihat masih cukup tinggi. Ini karena ketegangan geopolitik masih bisa mendorong sebagian pelaku pasar masuk ke aset aman seperti dolar AS.

Dari dalam negeri, potensi inflasi ke depan dengan wacana kenaikan PPN dan defisit transaksi berjalan juga membebani rupiah.

Ariston pun memproyeksikan rupiah Rp 15.800 dengan potensi melemah ke level Rp 15.900.

Reporter: Zahwa Madjid