Harga Beras di Tingkat Konsumen Naik hingga 20%, Tertinggi Sejak 2011

ANTARA FOTO/Anis Efizudin/wsj.
Petani merontokan padi varietas Kopyor saat panen raya padi di persawahan, Desa Gedongsari, Jumo, Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (19/4/2022). Perum Bulog menyatakan potensi penyerapan beras petani pada kuartal I tahun 2022 bisa mencapai 4,14 juta ton yang merupakan jumlah ideal untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.
2/4/2024, 14.36 WIB

Harga beras rata-rata di tingkat pedagang eceran melambung tinggi pada Maret 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, harga beras di tingkat konsumen mencapai Rp 15.517 per kg atau naik 2,06% secara bulanan (mtm) dan 20,07% secara tahunan (yoy).

Dalam hal ini, pedagang eceran merupakan perorangan atau badan usaha yang melakukan penjualan secara langsung kepada konsumen akhir dalam partai kecil.

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menyebut, kenaikan harga beras eceran sebesar 20,07% yoy merupakan yang tertinggi sejak 20211 lalu.

"Ini tertinggi kalau kita bandingkan sejak Februari 2011. Pada saat Februari 2011 sempat ada inflasi beras lebih tinggi sebesar 23,34%,” ujar Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (2/4).

Padahal pada bulan sebelumnya, harga beras masih sebesar Rp 15.209 per kg. Sementara pada Maret 2023 berada di harga Rp 12.788 per kg dan pada Maret 2022 masih di bawah Rp 12.000 per kg.

Adapun harga beras yang sampaikan oleh BPS merupakan, rata-rata harga beras mencakup berbagai jenis kualitas beras, dan juga mencakup seluruh wilayah di Indonesia.

Harga Gabah Kering dan Gabah Giling Turun

Di tengah kenaikan harga beras eceran, harga gabah di tingkat petani dan di tingkat penggilingan justru mulai turun pada Maret 2024. Penurunan harga gabah terjadi secara bulanan.

BPS mencatat, harga gabah kering giling di tingkat petani mencapai Rp 8.121 kg, atau turun 5,47% secara bulanan pada Maret 2024. Namun harga gabah giling tersebut naik 34,22% secara tahunan.

Sedangkan harga gabah kering panen di tingkat petani mencapao Rp 6.736 per kg, atau turun 7,24% secara bulanan pada Maret 2024. Namun harga gabah jenis ini justru naik 27,71% secara tahunan.

Pemerintah Pastikan Stabilitas Harga Pangan Jelang Lebaran

Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan stabilitas harga dan pasokan beras menjelang hari raya idulfitri. Dengan menugaskan Perum Bulog untuk menyalurkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dengan harga di tingkat konsumen akhir maksimal sesuai harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 53.000 per 5 kg.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyebut target penyaluran beras SPHP tahun 2024 sebanyak 1,2 juta ton di seluruh Indonesia. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

“Sesuai arahan Presiden, penyaluran SPHP Beras agar dioptimalkan hingga sebelum panen raya. Realisasi saat ini sudah mencapai lebih dari 550 ribu ton. Penyaluran juga dimasifkan termasuk di ritel-ritel modern untuk mengisi pasokan beras di masyarakat,” kata Arief dikutip dari Antara, Selasa (2/4).

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman akan terus menggenjot peningkatan produksi pangan dengan berbagai upaya. Salah satunya dengan mengoptimalkan lahan tadah hujan melalui pompanisasi yang mencapai luas lahan 1 juta hektar.

Kementan juga meningkatkan alokasi pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton untuk alokasi tahun 2024. Hal itu untuk mendorong produksi pangan nasional agar meningkat dan menjaga pasokan pangan dari dalam negeri sehingga diharapkan stabilitas harga selalau terjaga.

Reporter: Ferrika Lukmana Sari