IMF Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5% di 2024 dan 5,1% di 2025

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Suasana kegiatan ekspor impor di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara (28/6). Tiongkok tetap merupakan negara tujuan ekspor utama dan terbesar Indonesia dengan nilai US$ 9,55 miliar atau 15,13% dari total ekspor. Jumlah ini diikuti AS dengan nilai US$ 7,25 miliar atau 11,49%, dan Jepang dengan nilai US$ 5,67 miliar atau 8,98%.
19/4/2024, 15.55 WIB

Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global mencapai 3,2% pada tahun 2024 dan 2025. Nilai itu sama dengan proyeksi pertumbuhan pada 2023.

Proyeksi ini berdasarkan laporan World Economic Outlook IMF edisi April 2024. Untuk negara maju, pertumbuhan ekonomi diperkirakan naik dari 1,6% pada tahun 2023 menjadi 1,7% pada tahun 2024 dan 1,8% pada tahun 2025.

Menurut IMF, proyeksi pertumbuhan ini akan diimbangi oleh sedikit perlambatan di negara-negara berkembang dari 4,3% pada tahun 2023 menjadi 4,2% pada tahun 2024 dan 2025.

Sementara untuk Indonesia, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,0% pada 2024 dan naik menjadi 5,1% pada 2025. Perkiraan ekonomi untuk 2025 naik dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,0%.

“Asumsi kebijakan moneter sejalan dengan inflasi yang berada dalam kisaran target bank sentral dalam jangka menengah,” tulis laporan World Economic Outlook IMF dikutip pada Jumat (19/4).

Berbeda dengan proyeksi ekonomi, IMF justru memperkirakan inflasi global terus turun dari 6,8% pada tahun 2023 menjadi 5,9% pada tahun 2024 dan 4,5% pada tahun 2025.

“Dengan negara-negara maju kembali ke target inflasi, mereka lebih cepat dibandingkan negara-negara berkembang. Inflasi inti secara umum juga diperkirakan akan menurun secara bertahap,” tulis laporan tersebut.

IMF Naikkan Proyeksi Ekonomi Global di 2024

IMF memprediksi ekonomi global meningkat 3,2% pada tahun 2024, atau naik 0,1% dari proyeksi pada bulan Januari lalu. Kemudian proyeksi yang sama untuk tahun 2024 dan 2025. 

Kepala Ekonom IMF, Pierre Olivier Gourinchas menyampaikan, bahwa proyeksi ekonomi global naik 0,3% dari proyeksi pada bulan Oktober untuk tahun 2024.

"Dengan aktivitas yang lebih kuat dari perkiraan di Amerika Serikat, Cina, dan negara-negara berkembang besar lainnya. Namun aktivitas di kawasan Eropa melemah,” ujar Gourinchas dalam keterangan resmi dikutip Jumat (19/4).

Gourinchas mengatakan, perekonomian global terus menunjukkan ketahanan yang luar biasa, dengan pertumbuhan yang stabil dan laju inflasi yang menurun. Kendati masih banyak tantangan yang mesti dihadapi.

Dia membeberkan tantangan ekonomi dihadapi mulai dari inflasi, ketegangan geopolitik di Timur Tengah serta dampak perang Rusia-Ukraina terhadap perekonomian dunia menjadi fokus utama bagi para pembuat kebijakan.

Selain itu, kenaikan harga minyak dunia akibat ketegangan geopolitik dan perkembangan sektor jasa membuat inflasi di banyak negara masih tinggi. “Kemajuan menuju target inflasi, cenderung sedikit mengkhawatirkan karena terhenti sejak awal tahun di beberapa negara," kata dia.

Walau begitu, menurut IMF, ini merupakan kemunduran sementara, namun tetap ada alasan untuk tetap waspada. Pembatasan perdagangan lebih lanjut juga dapat mendorong inflasi barang. "Namun mengembalikan inflasi ke target harus tetap menjadi prioritas,” kata Gourinchas.

Reporter: Zahwa Madjid