Bappenas Targetkan Investasi Era Pemerintahan Prabowo Capai Rp 7.417 T
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menargetkan total kebutuhan investasi era pemerintahan Prabowo Subianto mencapai Rp 7.329 triliun-Rp 7.417 triliun pada tahun 2025.
Target ini tertuang dalam rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 yang disusun oleh Bappenas. Terdiri atas kebutuhan investasi pemerintah sebesar Rp 540,3 triliun - Rp 626,4 triliun atau sekitar 7,37%-8,45%.
Selanjutnya, investasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp 467,4 triliun - Rp 490 triliun atau sekitar 6,38%-6,62% dan investasi swasta/masyarakat sebesar Rp 6.300 triliun - Rp 6.321 triliun.
Bappenas menyampaikan, bahwa pembiayaan investasi BUMN sebagian besar berasal dari dana internal. Sedangkan sisanya berasal dari sumber pembiayaan lainnya.
"Kemudian pembiayaan investasi swasta/masyarakat berasal dari pembiayaan kredit perbankan, penerbitan saham, penerbitan obligasi korporasi, dan dana internal masyarakat,” tulis Bappenas dalam RKP 2025 dikutip Rabu (24/4).
Menurut Bappenas, dana internal masyarakat merupakan penyumbang terbesar dalam sumber pembiayaan investasi/ masyarakat pada tahun 2025.
Pembiayaan Investasi di Tahun 2025
Berdasarkan data Bappenas, porsi pembiayaan investasi terdiri tiga kelompok pada tahun 2025. Pertama, pembiayaan investasi pemerintah dengan porsi mencapai 7,37%-8,45%.
Kedua, pembiayaan investasi BUMN dengan porsi 4,21%-4,37% pada tahun 2025. Pembiayaan ini juga berasal dari internal BUMN sebesar 4,21-4,37%.
Ketiga, pembiayaan investasi swasta/ masyarakat dengan porsi 88,42%-87,19%. Terdiri kredit perbankan (8,31-9,10%), penerbitan saham (2,17%-2,21%), penerbitan obligasi korporasi (2,30%-2,31%) dan dana internal masyarakat (75,63%-73,56%).
Defisit APBN Ditargetkan 2,80% dari PDB
Adapun postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 diarahkan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, dengan target defisit anggaran mencapai 2,45%–2,80% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Kemudian Bappenas menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3%-5,6% di 2025.
“Upaya perluasan sumber dan pengembangan inovasi pembiayaan diarahkan pada upaya penyediaan pembiayaan yang prudent dan kredibel untuk mendukung kebutuhan pembangunan, baik melalui pembiayaan utang dan nonutang,” tulis Bappenas.
Bappenas menyampaikan, pembiayaan non utang yang inovatif dan berkelanjutan, diarahkan pada optimalisasi kemitraan pemerintah dan badan usaha, blended finance yang berkesinambungan untuk mendukung sumber daya manusia, serta infrastruktur berkualitas.
Selain itu, pemerintah ke depan juga didorong untuk mengoptimalkan pembiayaan investasi yang memiliki multiplier effect atau efek ganda terhadap perekonomian dan kontributif terhadap peningkatan pendapatan negara.