Bank Indonesia mencatat sebanyak Rp 4,04 triliun aliran modal asing masuk ke Indonesia pada pekan kedua Mei 2024.
Secara rinci, Direktur Departemen Komunikasi BI Fadjar Majardi mengatakan aliran modal asing terdiri dari beli neto Rp 2,36 triliun melalui pasar surat berharga negara (SBN), beli neto Rp 3,58 triliun melalui sekuritas rupiah BI (SRBI), dan jual neto Rp 1,90 triliun di pasar saham.
“Premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 7 Mei 2024 sebesar 69,91 basis poin (bps), turun dibandingkan 3 Mei 2024 sebesar 70,69 bps,” ujar Fadjar melalui keterangan resminya, Jumat (10/5).
Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut aliran modal asing masuk ke Indonesia mencapai Rp 22,84 triliun pada dua pekan pertama Mei 2024. Kondisi ini didorong kenaikan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,25% pada akhir 24 April lalu.
Masuknya modal asing ini menunjukkan pasar dan para investor mulai percaya diri untuk menanamkan modalnya ke dalam negeri. “Ini menunjukkan keputusan kami menaikkan BI Rate dan suku bunga SRBI meningkatkan kepercayaan diri pasar,” ujar Perry.
Kenaikan BI Rate pada bulan lalu merupakan yang pertama sepanjang 2024. Tujuan utama keputusan ini adalah untuk mengatasi pelemahan rupiah yang berada di level Rp 16 ribu per dolar AS.