Prabowo Yakin Defisit APBN Terjaga 3% Meski Ada Makan Siang Gratis

Fauza Syahputra|Katadata
Pedagang melayani pembeli foto Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pasar Baru, Jakarta, Senin (13/5/2024). Foto tersebut dijual dengan harga Rp150 ribu untuk frame ukuran kecil dan Rp900 ribu untuk frame ukuran besar.
16/5/2024, 15.02 WIB

Presiden Terpilih Prabowo Subianto optimistis pihaknya mampu menjaga defisit APBN tak lebih dari 3% saat mengalokasikan anggaran untuk program-program prioritasnya seperti program makan siang dan susu gratis.

“Kami telah mempelajari ini. Kami telah menghitung angka-angkanya, dan kami percaya diri akan dapat mewujudkan itu,” kata Prabowo dikutip dari Antara, Kamis (16/5).

Hal ini diungkapkan Prabowo saat merespons pertanyaan wartawan senior Haslinda Amin pada acara Qatar Economic Forum di Doha, Qatar, Rabu (15/5) dari siaran langsung YouTube Bloomberg TV di Jakarta.

Dia menyebut Indonesia sebagai salah satu negara di dunia dengan tingkat rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang rendah. Selain itu, Indonesia juga negara yang mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam mengelola kondisi fiskalnya.

“Tetapi angka [defisit APBN] tiga persen itu juga sesuatu yang arbitrer. Tidak banyak negara yang menetapkan batas itu, tetapi Indonesia negara yang punya tradisi untuk selalu berhati-hati dalam mengelola fiskalnya, kata dia.

Untuk itu, dia mendorong pemerintah lebih berani, terutama dalam menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik. Beberapa strategi pengelolaan anggaran dapat digunakan dengan maksimal, termasuk untuk membiayai program makan siang gratis dan susu gratis.

“Kami menghitung itu, dan ada metode untuk refocusing dan mengurangi anggaran untuk program yang tidak esensial. Ini adalah soal efisiensi, tata kelola yang baik, pengaturan dan manajemen yang baik,” kata Prabowo.

Menurut Prabowo, pemerintahan Joko Widodo telah menerapkan digitalisasi dan komputerisasi dalam berbagai layanan pemerintahan, termasuk untuk pengadaan. Dia pun bertekad untuk melanjutkannya karena digitalisasi dapat meningkatkan efisiensi, serta menekan kebocoran anggaran.

“Kami dapat menghemat banyak uang dengan memangkas yang tak perlu, dan ini akan berkontribusi pada pertumbuhan, ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Jadi, ya kami sangat percaya diri,” kata Prabowo.

Prabowo bersama pasangannya, Gibran Rakabuming Raka, ditetapkan oleh KPU sebagai presiden dan wakil presiden terpilih pada 24 April 2024. Keduanya bakal resmi menjabat sebagai presiden-wakil presiden Indonesia setelah dilantik pada 20 Oktober 2024.

Sejak dia ditetapkan sebagai presiden terpilih, Prabowo melawat ke beberapa negara untuk bertemu dengan kepala negara dan kepala pemerintahan negara-negara mitra Indonesia. Beberapa negara yang dikunjungi Prabowo mencakup Cina, Jepang, Malaysia, Uni Emirat Arab, dan Qatar.

Reporter: Antara