Kesepakatan Sementara RAPBN 2025, Defisit Anggaran di Bawah 3%

Instagram/Menteri Keuangan Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Penulis: Antara
Editor: Sorta Tobing
24/6/2024, 12.19 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan kesepakatan sementara antara pemerintah dengan Panitia Kerja A Badan Anggaran (Banggar) DPR mengenai postur makro fiskal Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau RAPBN 2025. Salah satunya, defisit anggaran di bawah angka 3% dari produk domestik bruto (PDB). 

Pengesahannya akan dilakukan dalam Sidang Paripurna pada 9 Juli 2024. "Dengan kesepakatan ini, kami akan menyusun RAPBN yang akan disampaikan oleh Bapak Presiden Joko Widodo dalam Sidang Paripurna DPR pada 16 Agustus 2024," ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (24/6). 

Berikut postur makro fiskal yang disepakati pemerintah dan Banggar DPR:

  • Pertumbuhan ekonomi: 5,1% sampai 5,5%
  • Inflasi: 1,5% sampai 3,5%
  • Nilai tukar rupiah: Rp 15.300 sampai Rp 15.900 per dolar Amerika Serikat
  • Suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun: 6,9% hingga 7,2%.
  • Harga minyak mentah Indonesia (ICP): US$ 75 sampai US$ 85 per dolar
  • Lifting minyak: 580 ribu hingga 605 ribu barel per hari
  • Lifting gas: 1.003 juta sampai 1.047 juta barel per hari
  • Tingkat kemiskinan: 7% hingga 8%
  • Tingkat kemiskinan ekstrem: 0%
  • Rasio gini: 0,379 sampai 0,382
  • Tingkat pengangguran terbuka (TPT): 4,5% hingga 5 persen
  • Indeks modal manusia 0,56
  • Nilai tukar petani (NTP): 115 sampai 120
  • Nilai tukar nelayan (NTN): 105 hingga 106
  • Pendapatan negara: 12,3% sampai 12,36% dari PDB
  • Belanja negara: 14,59% hingga 15,18% dari PDB
  • Defisit keseimbangan primer: 0,15% sampai 0,61% dari PDB
  • Defisit anggaran: 2,29% hingga 2,82% dari PDB