Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Bidang Pertumbuhan Ekonomi, Energi, dan Lingkungan, Jose W. Fernandez menegaskan dukungan negaranya bagi Indonesia untuk menjadi pusat semikonduktor.
"Kami telah menetapkan Indonesia sebagai salah satu dari tujuh negara yang akan menerima dukungan kami untuk semikonduktor, untuk menjadi pusat semikonduktor," kata Fernandez di Jakarta, Senin (15/7).
Fernandez mengatakan dukungan itu disampaikan sebagai bagian dari upaya merayakan 75 tahun hubungan Indonesia-AS, serta peningkatan hubungan kedua negara ke Kemitraan Strategis Komprehensif.
Melalui dukungan tersebut, AS membuka peluang bagi Indonesia untuk menarik investasi dari negara itu dan dari perusahaan semikonduktor lainnya. Dukungan tersebut juga memungkinkan pertukaran pelajar di antara kedua negara.
Bertemu Menko Airlangga
Fernandez kemudian bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk membahas peluang kerja sama di industri semikonduktor pada Senin (15/7) di Kantor Kemenko Perekonomian.
Indonesia juga telah membentuk Satuan Tugas Pengembangan Ekosistem Semikonduktor melalui Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 16 Tahun 2024. Satuan tugas ini bekerja sama dengan OECD dan Departemen Luar Negeri AS untuk melakukan kajian atas ekosistem semikonduktor Indonesia.
Airlangga berharap, bergabungnya Indonesia dengan OECD, dapat membantu pengembangan ekosistem semikonduktor. Indonesia juga diharapkan dapat berkontribusi dalam memperkuat rantai pasokan global semikonduktor melalui mekanisme International Technology Security and Innovation (ITSI) Fund.
Bahkan, pemerintah juga menjalin kerja sama pengembangan SDM semikonduktor dengan Universitas Arizona. Selain itu, Indonesia juga mengapresiasi kepemimpinan AS dalam kerja sama Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF).
"Indonesia akan terus melanjutkan berbagai program prioritas pemerintah saat ini. Khususnya terkait upaya aksesi Indonesia dalam OECD dan transisi energi Indonesia menuju Net Zero Emission," kata dia.
Indonesia telah menetapkan Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2024 tentang Tim Nasional Persiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia dalam Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organisation for Economic Co-operation and Development) atau Tim Nasional OECD.
“Proses aksesi Indonesia diharapkan mampu mendukung reformasi struktural yang berkelanjutan di Indonesia, serta mendukung penyempurnaan kebijakan dan regulasi sesuai referensi yang unggul,” kata Airlangga.
Fernandez mengatakan atas permintaan AS, perwakilan OECD datang ke Indonesia untuk memeriksa dan mengamati ekosistem Indonesia guna membangun peluang pengembangan semikonduktor.
"Kami menyatakan dukungan AS terkait rencana Indonesia tersebut. AS optimistis Indonesia dapat meraih keanggotaan penuh OECD dalam waktu tidak terlalu lama," kata dia.