Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi atas kinerja dari kementerian dan Lembaga dalam menjaga penerimaan negara. Khususnya pada penerimaan negara yang bukan pajak (PNBP) dari sektor mineral dan batu bara (minerba).
Sri Mulyani menyampaikan pendapatan negara dari sektor minerba melampaui target dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Walau harga komoditas turun pada 2023, Indonesia mampu mengumpulkan PNBP sebesar Rp 172,9 triliun.
Angka tersebut menurun dibandingkan 2022 yang realisasinya mencapai Rp 183,5 triliun. Hanya saja, capaian di 2023 tersebut sudah melebihi target dari APBN 2023.
"Ini pada saat harga komoditas sudah mulai turun dan ini 18% di atas target APBN. Jadi ini adalah sesuatu yang sangat bagus,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers usai acara launching san sosialisasi implementasi komoditas nikel dan timah melalui Simbara di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Senin (22/7).
Perluas Komoditas Sistem Simbara
Pemerintah memperluas implementasi Sistem Informasi Mineral dan Batubara Kementerian dan Lembaga (Simbara). Melalui perluasan ini, pemerintah menambah dua komoditas baru yakni nikel dan timah.
Perluasan dua komoditas itu bertujuan untuk mendukung perekonomian nasional maupun global. Salah satunya untuk meningkatkan pendapatan negara melalui sistem Simbara.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, Simbara bukan sekedar sistem informasi tapu juga dapat mengintegrasikan secara komprehensif berbagai proses bisnis pertambangan dari hulu hilir yang melibatkan lima kementerian terkait.
"Ke depannya, pemanfaatan sistem ini diharapkan dapat memberi dampak positif tidak hanya pada optimalisasi penerimaan negara serta peningkatan efektivitas pengawasan bersama antar kementerian dan lembaga namun juga dalam mewujudkan ekosistem yang mampu mengawal kebijakan pemerintah," kata Arifin.
Berdampak Positif Terhadap Lingkungan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa sistem Simbara tidak hanya berdampak positif terhadap pendapatan negara, tetapi juga lingkungan.
"Tapi yang paling penting lagi bukan hanya penerimaan negara saja, tapi untuk masalah lingkungan. Ini juga berkaitan," kata Luhut.
Luhut menjelaskan, dampak Simbara juga terasa untuk masalah pekerja yang tidak lagi melibatkan anak-anak di bawah umur. Dengan begitu, sistem Simbara juga berdampak terhadap sehatnya usaha pertambangan di Indonesia.
"Sehingga ini betul-betul tambang kita sesuai dengan kriteria yang diminta oleh negara-negara tempat tujuannya," ujar Luhut.