Dana Terbatas, Prabowo Berpotensi Pangkas Jumlah Penerima Makan Bergizi Gratis

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto (kiri) bersama Gibran Rakabuming Raka (kanan) memberikan keterangan pers saat menghadiri rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih Pemilu 2024 di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu (24/4/2024).
29/7/2024, 19.43 WIB

Anggaran makan bergizi gratis sudah dialokasikan pemerintah sebesar Rp 71 triliun. Nilai itu lebih kecil dari anggaran yang diusulkan presiden terpilih Prabowo Subianto saat kampanye mencapai Rp 400 triliun - Rp 450 triliun per tahun. 

Meskipun anggaran terbatas, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Anggawira memastikan kualitas makanan tidak akan menurun. Dengan begitu, bakal ada penyesuaian  atau pengurangan jumlah penerima tahap awal, tapi dari segi kualitas dan gizi makanan tetap terjaga.

"Secara kuantitas, pastinya akan ada pengurangan karena kita tidak ingin kualitas yang diterima menurun. Buat apa kalau kualitasnya tidak sesuai?" kata Anggawira usai menghadiri acara bertajuk Economist Gathering: The Urgency of Investing in Children during Prabowo Presidency di Jakarta, Senin (29/7).

Hanya saja, penyesuaian alokasi biaya makan bergizi gratis per porsi sampai saat ini belum diputuskan. Sebab, uji coba makan bergizi gratis masih dilakukan di 20 lokasi. Anggaran uji coba tersebut didapatkan dari berbagai dana tanggung jawab sosial (CSR). "Macam-macam, misalnya Pemda punya dana, APBD, kementerian juga ada dan pihak swasta," ujar Anggawira.

Anggawira menyampaikan, alokasi biaya Rp 15 ribu per porsi menjadi angka maksimal untuk makan siang gratis. Angka ini tidak menutup kemungkinan akan berbeda di setiap tempat. "Berbagai tempat kan pasti ada diferensiasi harga ongkos produksi. Pasti akan ada subsidi silang," kata Anggawira.

Targetkan 82 Juta Penerima Makan Bergizi Gratis

Program makan bergizi gratis besutan Prabowo diperkirakan bakal menyasar 82 juta anak dan ibu hamil.  Jumlah itu lebih kecil dari yang dijanjikan Prabowo saat kampanye mencapai 82,9 juta orang penerima. 

Dalam kesempatan yang sama, editor Buku Strategi Transformasi Bangsa, Dirgayuza Setiawan bilang, program akan menyasar anak-anak usia sekolah hingga hingga ibu hamil. "Target penerimanya 82 juta termasuk 44 juta anak usia sekolah, 4 juta santri, 30 juta balita, dan 4 juta ibu hamil," kata Dirgayuza.

Sebanyak 48 ribu unit pelayanan akan membantu penerapan program makan bergizi gratis di Indonesia. Rencananya, unit pelayanan tersebut bisa membantu penyaluran penyaluran makanan bergizi gratis kepada puluhan juta penerima di Indonesia. 

Alokasi Anggaran Rp 71 Triliun

Sebelumnya, Kementerian Keuangan mengalokasikan anggaran untuk program makan bergizi gratis sebesar Rp 71 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

Meski begitu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan implementasi anggaran makan siang gratis bisa saja berubah. “Nanti implementasi kan punya fleksibilitas,” kata Airlangga di Gedung Kemenko, Jakarta, Selasa (16/4).  

Dalam pembahasan dengan DPR pada 24 Juni 2024, Airlangga memastikan program tersebut akan berdampak pada perekonomian nasional. Namun, Ketua Umum Partai Golkar ini belum merinci dampak yang dimaksud.

Dia menjelaskan proyeksi anggaran makan  bergizi gratis sebesar Rp 71 triliun mempertimbangkan prioritas daerah dan beberapa indeks perekonomian. "Salah satu daerah yang menjadi fokus adalah daerah tertinggal, terdepan, dan terluar," ujar Airlangga.

Reporter: Rahayu Subekti