Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis kinerja ekonomi Indonesia tumbuh pada kuartal II 2024 meski hadapi hadapi ketidakpastian ekonomi global. Pertumbuhan tersebut akan didukung oleh konsumsi rumah tangga, ekspor dan investasi.
"Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2024 diprakirakan tetap tumbuh di atas 5% secara tahunan melanjutkan kinerja kuartal I 2024 yang tumbuh sebesar 5,11%," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Jumat (8/2).
Sri Mulyani juga memproyeksikan aktivitas ekspor barang meningkat didorong ekspor produk manufaktur dan pertambangan, terutama ke negara mitra dagang utama seperti India dan Cina.
"Ke depan, peningkatan aktivitas perekonomian domestik diprakirakan berlanjut hingga akhir tahun 2024," ujar Sri Mulyani.
Dorong Konsumsi Masyarakat
Kebijakan belanja pemerintah untuk menjaga stabilitas harga dan program perlindungan sosial (Perlinsos) untuk masyarakat rentan juga terus dilakukan. Dia berharap kebijakan ini dapat mendorong laju pertumbuhan konsumsi masyarakat.
Sri Mulyani menuturkan, aktivitas penyelenggaraan Pilkada juga akan berpengaruh. "Pilkada serentak pada November 2024 diperkirakan juga memberikan dampak positif bagi aktivitas konsumsi," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani memperkirakan investasi akan menguat sejalan dengan penyelesaian target pembangunan infrastruktur dan investasi sektor swasta. Sementara dari sisi produksi, aktivitas perekonomian masih ditopang sektor manufaktur, konstruksi, dan perdagangan yang diprakirakan tetap kuat seiring dengan peningkatan nilai tambah dan output produksi didukung oleh keberlanjutan hilirisasi.
"Dengan perkembangan ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 diperkirakan pada kisaran 5,0%-5,2% secara tahunan,"ujar Sri Mulyani.