Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan saat ini mekanisme program makan bergizi gratis belum selesai dibahas. Berdasarkan kabar bahwa makan bergizi gratis rencananya akan diberikan dua kali sehari untuk sarapan dan makan siang.
“Itu nanti teknisnya masih akan dibahas,” kata Airlangga saat ditemui di Gedung Kemenko, Jakarta, pada Senin (5/8).
Sebelumnya, kabar mengenai makan siang gratis akan diberikan dua kali muncul dalam acara Dialog Nasional Program Makanan Bergizi Wujudkan SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045 pada Minggu (4/8). Dalam acara tersebut, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menyebut program makan bergizi gratis akan diberikan untuk sarapan dan makan siang.
Adik presiden terpilih Prabowo Subianto ini menyebutkan bahwa terdapat data yang menunjukkan bahwa 18 juta anak masuk sekolah dalam kondisi perut kosong. Ia menduga data tersebut berasal dari Kementerian Kesehatan sehingga melatarbelakangi program tersebut akan dibuat untuk dua kali dalam sehari.
“Dari 41% anak sekolah yang menurut pemerintah masuk sekolah setiap pagi, tanpa sarapan pagi. Anak pra sekolah berjumlah 30 juta dan saya menduga walaupun tidak ada data, kalau kakak-kakak mereka tidak bisa dapat sarapan, adiknya yang tinggal di rumah yang pra sekolah, yang mungkin sebelum 6 tahun juga tidak sarapan,” ujar Hashim.
Masuk Dalam APBN 2025
Saat ini, Kementerian Keuangan memastikan program makan siang gratis masuk dalam pos belanja kesehatan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Program ini bersanding dengan kegiatan di bidang kesehatan, seperti penurunan stunting.
Direktur Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Rofyanto Kurniawan berkata, program ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia.
“Di bidang kesehatan, kita akan mengakselerasi penurunan stunting, menjaga kesehatan masyarakat, termasuk memberikan makanan bergizi pada masyarakat,” kata dalam Konsultasi Publik Rancangan Undang-Undang APBN Tahun Anggaran 2025 secara daring, Selasa (30/7).
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan anggaran makan bergizi gratis akan diberikan secara bertahap. Hal itu juga sudah disepakati oleh Prabowo. “Untuk tahun pertama pemerintahan beliau di tahun 2025 telah disepakati alokasi sekitar Rp 71 triliun di dalam RAPBN 2025,” kata Sri Mulyani.
Anggaran tersebut lebih kecil dari anggaran yang diusulkan Prabowo saat kampanye mencapai Rp 400 triliun hingga Rp 450 triliun per tahun. Meskipun anggaran terbatas, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Anggawira memastikan kualitas makanan tidak akan menurun.