PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRI) buka suara soal pembagian dividen interim untuk tahun 2024. Hal ini seiring dengan masuknya periode semester dua yaitu masa-masa penantian pengumuman dividen interim emiten.
''Belum liat perkembangan (dividen), tapi ada potensi untuk pembagikan dividen,'' kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi saat ditemui, Selasa (20/8).
Namun Hery tidak dapat memastikan kepastian waktu untuk membagikan dividen interim. Tetapi ia optimis perusahaan bisa membayar dividen interim seperti tahun 2024.
Sebagai informasi, dividen interim merupakan dividen bersifat sementara yang dinyatakan dan dibayarkan sebelum laba tahunan perusahaan ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Sebagai catatan, emiten bank syariah Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, menyepakati pembagian dividen tunai Rp 855 miliar dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Jumat (17/5) untuk tahun buku 2023. Tetapi perusahaan tidak membagikan dividen interim namun dividen tahunan.
Saat itu, nilai dividen yang dibagikan perusahaan merupakan 15% dari laba tahun buku 2023 yaitu Rp 5,7 triliun. Para pemegang saham akan mendapatkan dividen BSI sebesar Rp 18,55 per saham.
Jika diakumulasikan, sebesar 85% dari perolehan laba bersih 2023 akan digunakan sebagai laba ditahan. Sebagai pembanding, bank berkode saham BRIS ini membagikan dividen tunai Rp 426,01 miliar.
Rasio dividen yang dibagikan merupakan 10% dari perolehan laba bersih tahun buku 2022. Dari nilai tersebut, besaran dividen per lembar saham BSI mencapai Rp 9,24.