Sri Mulyani Bakal Temui Kepala Badan Gizi Nasional untuk Bahas Anggaran
Presiden Joko Widodo sudah resmi membentuk Badan Gizi Nasional yang kini dipimpin Dadan Hindayana. Hanya saja anggaran untuk Badan Gizi Nasional belum dibahas rinci dalam Buku Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Berkaitan dengan hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan bahwa penentuan anggarannya masih digodok. “Nanti kita akan bertemu dulu dengan pimpinannya dan kita lihat. Dan proses anggarannya sekarang sedang dibuat,” kata Sri Mulyani di Gedung DPR, Senin (20/8).
Meskipun begitu, dalam Buku II Nota Keuangan RAPBN 2025 dipastikan anggaran untuk makan bergizi gratis mencapai Rp 71 triliun. Anggaran itu nantinya akan dikelola oleh Badan Gizi Nasional.
Hanya saja Sri Mulyani belum mau membocorkan kapan akan bertemu dengan pimpinan Badan Gizi Nasional tersebut. “Ya nanti kita lihat, aku lagi banyak (agenda) di DPR nih,” ujar Sri Mulyani.
Dalam dokumen Buku II Nota Keuangan RAPBN 2025, alokasi dana Rp 71 triliun akan dimanfaatkan untuk biaya makanan, distribusi, dan operasional lembaga yang menangani program makan bergizi gratis.
Dari program tersebut, pemerintah optimistis dapat menyerap 0,82 juta pekerja. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat menyumbang peningkatan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,10% pada 2025.
Makan Bergizi Gratis Mulai 2 Januari 2025
Pada kesempatan berbeda, Dadan memastikan program makan bergizi gratis akan mulai berjalan pada Januari 2025. “Kami langsung melaksanakan program makan bergizi. InsyaAllah terkejar,” kata Dadan Hindayana di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/8).
Dadan menyatakan pelaksanaan program tersebut akan dimulai pada daerah percontohan selama delapan bulan. Selanjutnya program serupa akan diterapkan di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
“Sehingga kami akan mendapatkan kelebihan, kekurangan, termasuk struktur menu di masing-masing daerah. Hal itu akan didapatkan jika dilakukan secara serempak di seluruh Indonesia,” ujar Dadan.