Gantikan Sri Mulyani, Ini Kandidat Potensial untuk Jadi Menkeu Prabowo

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/YU
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memberikan pembekalan kepada tenaga kesahatan TNI yang akan menjalankan misi kemanusiaan di Timur Tengah di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (7/8/2024). Sebanyak 40 tenaga kesehatan TNI akan diberangkatkan secara bertahap untuk bertugas di rumah sakit terapung milik Uni Emirat Arab di El Arish, Mesir, dan rumah sakit lapangan di Rafah, Gaza, Palestina.
12/9/2024, 14.16 WIB

Menjelang pelantikan pasangan presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakilnya Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2024, penentuan siapa yang akan mengisi posisi menteri keuangan kembali menjadi sorotan. Hal itu bermula dengan pertemuan yang dilakukan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan Prabowo pada Senin (9/9).

Rasa penasaran publik kembali muncul terkait siapa yang akan mengisi posisi menteri keuangan pada kabinet baru mendatang. Karena tak lama setelah pertemuan tersebut, Prabowo mengunggah foto-foto saat bertemu Sri Mulyani yang juga ditemani wakilnya yaitu Thomas Djiwandono.

Melalui akun Instagram pribadinya, Prabowo mengunggah foto hitam putih atau monokrom seakan menjadi foto lawas saat bertemu dengan Sri Mulyani dan Thomas. Prabowo menuliskan terima kasih kepada Sri Mulyani dalam keterangan foto tersebut.

“Terima kasih Ibu Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono sudah datang dan berdiskusi mendalam tentang ekonomi Indonesia ke depan, kita optimistis Indonesia semakin maju,” tulis Prabowo, Selasa (10/9).

Sebelum Prabowo mengunggah foto tersebut, Sri Mulyani juga sudah membagikan momen pertemuan tersebut lebih dahulu melalui akun instagram pribadinya @smindrawati. Bedanya, Sri Mulyani tidak mengunggah dengan foto hitam putih.

Dalam unggahannya, Sri Mulyani hanya menuliskan tengah melaporkan perkembangan APBN kepada Prabowo. “Pertama mengenai pelaksanaan APBN 2024 dan outlook yang akan ditutup pada Desember 2024 di bawah presiden terpilih dengan demikian beliau mengetahui detail perkembangan pelaksanaan APBN yang sedang berjalan,” tulis Sri Mulyani.

Sri Mulyani juga membahas mengenai RUU RAPBN 2025 di DPR. Begitu juga dengan Prabowo mengenai berbagai usulan program dan anggaran yang disediakan. “Arahan beliau sesuai program prioritas yang akan dicapai dalam pemerintahan baru 2024-2029,” kata Sri Mulyani.

Meskipun sudah melakukan pertemuan, Thomas memastikan dalam kesempatan tersebut tidak ada pembahasan mengenai tawaran kepada Sri Mulyani untuk bergabung di kabinet baru. “Enggak ada," katanya singkat.

Keponakan Prabowo itu menegaskan bahwa tidak ada pembahasan sama sekali mengenai posisi Sri Mulyani selanjutnya. Tidak ada juga perbincangan mengenai keseluruhan kabinet baru. “Kami hanya bicara substansi APBN,” ujar Thomas.

Saat ini juga beredar rumor sejumlah nama calon menteri keuangan pada pemerintahan Prabowo. Sederet nama yang mencuat akan mengisi posisi menteri bidang ekonomi di antaranya ada Budi Gunandi Sadikin, Bahlil Lahadalia, dan Zulkifli Hasan.

Sosok yang Pantas Jadi Menteri Keuangan

Sejumlah ekonom menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah terkait siapa yang akan menjabat sebagai menteri keuangan selanjutnya. Namun, ekonom mengharapkan calon menteri keuangan yang baru bisa mengawal kebijakan fiskal dan moneter mendatang.

Meskipun begitu Direktur Ekseutif Center of Economic and law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan kriteria yang cocok harus memiliki latar belakang ademisi yang memiliki pengetahuan mumpuni. Khususnya jika dikaitkan dengan kebijakan fiskal dan mempunyai inovasi.

“Saya pikir orang-orang seperti Anggito Abimanyu, kemudian Chatib Basri itu bisa mengisi pos itu. Yang lainnya nama beredar ini hanya didorong kepentingan politis,” kata Bhima kepada Katadata.co.id, Kamis (12/9).

Bhima menyebut, menteri keuangan akan memiliki peran sebagai rem bagi Prabowo ke depan. Khususnya untuk mengingatkan pentingnya disiplin fiskal dan menjaga defisit APBN di bawah 3% serta menjaga rasio utang dikelola secara hati-hati.

Menurut Bhima, karakter tersebut dibutuhkan karena menteri keuangan akan memiliki beban cukup besar pada pemerintahan Prabowo. “Karena dalam tiga tahun ke depan, rata-rata utang jatuh tempo yang harus dibayar itu Rp 800 triliun belum termasuk bunganya,” ujar Bhima.

Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti berharap Prabowo bisa memilih menteri keuangan dari kalangan profesional dan kompeten di bidangnya. “Kalau bisa tidak terafiliasi dengan partai politik agar bebas dari kepentingan partai,” kata Esther.

Esther berharap juga menteri keuangan yang baru tidak hanya mematuhi perintah presiden saja. Melainkan, mampu mengatur anggaran dari sisi belanja agar pengeluaran untuk program prioritas memiliki dampak positif untuk jangka panjang.

"Menteri keuangan harus bisa mengelola utang hingga penerimaan negara dari sisi pajak maupun bukan pajak,” ujar Esther.

Sri Mulyani Beri Kode akan Digantikan Thomas

Saat mengakhir rapat kerja dengan Komisi XI DPR pada Rabu (21/8), Sri Mulyani sempat menitipkan pesan untuk menjaga wakil menteri barunya, Thomas. Sri Mulyani seakan memberikan kode bahwa dirinya tidak lagi akan menjadi menteri keuangan.

“Kami jajaran Kementerian Keuangan menyampaikan penghargaan dan titip wakil menteri saya yang ini, yang akan meneruskan," kata Sri Mulyani sambil menunjuk dan menyenggol Thomas dengan sikunya,

Bendahara negara itu juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Komisi XI DPR selama ia menjabat sebagai menteri keuangan pada pemerintahan Presiden Joko Widodo. Dia memastikan tetap mengawal keuangan negara sampai Oktober 2024.

Reporter: Rahayu Subekti