Rupiah Diramal Bisa Menguat Sentuh Rp 15.200 Jelang Rapat BI dan Rilis The Fed

ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/Spt.
Warga menukarkan uang baru pada mobil kas keliling Bank Indonesia di Kediri, Jawa Timur, Minggu (18/8/2024).
Penulis: Rahayu Subekti
18/9/2024, 09.55 WIB

Bank Sentral Amerika Serikat akan merilis hasil Federal Open Meeting Committee atau FOMC pada Kamis (19/9) dini hari. Sementara siang ini, Bank Indonesia juga akan mengumumkan hasil rapat dewan gubernur.  

Menjelang keputusan The Federal Reserve atau The Fed dan BI, rupiah diproyeksikan akan menguat bahkan bisa mencapai level Rp 15.200 per dolar AS. Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana memproyeksikan rupiah akan melanjutkan penguatannya.

“Kemungkinan melanjutkan apresiasi ke level Rp15.220 per dolar AS hingga Rp 15.380 per dolar AS,” kata Fikri kepada Katadata.co.id, Rabu (18/9).

Fikri menuturkan, selain menunggu hasil keputusan The Fed, saat ini yang juga sangat dinantikan adalah kebijakan moneter Bank Indonesia yang akan disampaikan siang ini. Fikri menuturkan, BI-Rate mempengaruhi ekspektasi market terhadap likuiditas di dalam negeri dan menjaga daya tarik aset portofolio domestik.

“Kondisi-kondisi tersebut yang akan mempengaruhi aliran modal masuk-keluar di Indonesia dan hal ini yang mempengaruhi rupiah,” ujar Fikri.

Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.20 WIB, rupiah berada pada level Rp 15.342 per dolar AS. Level tersebut meningkat 7,50 poin atau 0,05% dibandingkan penutupan sebelumnya.

Di sisi lain, analis komoditas dan mata uang Lukman Leong mengatakan rupiah diperkirakan akan bergerak datar terhadap dolar AS. Selain itu juga berpotensi melemah tipis setelah data penjualan ritel AS yang lebih kuat.

“Investor masih wait and see menantikan rapat dewan gubernur BI sore ini dan FOMC malam ini. Kisaran rupiah pada level Rp 15.275 per dolar AS hingga Rp 15.400 per dolar AS,” kata Lukman.

 

Reporter: Rahayu Subekti