Bursa saham Wall Street ditutup datar pada Jumat (21/9) usai melesat sehari sebelumya imbas kebijakan penurunan suku bunga AS. Indeks Dow Jones dan S&P mendekati rekor penutupan tertinggi sesi sebelumnya.
Beberapa hari setelah pemangkasan suku bunga, dua gubernur Fed menyuarakan pandangan yang berlawanan mengenai prospek inflasi. Pernyataan keduaya menggarisbawahi skala perdebatan atas langkah yang diposisikan Ketua Jerome Powell sebagai pengamanan ekonomi alihalih respons darurat menghadapi data pekerjaan yang lebih lemah.
Ketiga indeks saham utama AS mengakhiri minggu ini lebih tinggi dibandingkan pekan lalu, tidak jauh dari puncak sepanjang masa yang dicapai pada Kamis (20/9).
Pasar sepenuhnya memperkirakan pemangkasan setidaknya 25 bps pada November. Sementara ekspektasi untuk pemangkasan 50 bps memiliki peluang 48,9% berdasarkan data pemantauan pasar terhadap suku bunga The Fed atau FedWatch Tool CME.
"Pemangkasan suku bunga sebesar 50 bps oleh The Fed kemarin membuat investor berpikir ulang mengenai kemungkinan risiko ekonomi yang tidak mereka ketahui," kata Michael Matousek, kepala pedagang di U.S. Global Investors.
Dow Jones Industrial Average (.DJI), ditutup naik 0,09%, menjadi 42.063,36, S&P 500 (.SPX), ditutup turun 0,19%, menjadi 5.702,55 dan Nasdaq Composite (.IXIC), berakhir turun 0,36% pada minggu ini, menjadi 17.948,32.
Kenaikan Dow didorong oleh saham Nike yang naik setelah mengeluarkan pernyataan bahwa mantan eksekutif senior Elliott Hill akan bergabung kembali dengan perusahaan untuk menggantikan John Donahoe sebagai CEO.
Indeks saham dunia MSCI turun 0,21%, menjadi 837,69 setelah melonjak pada hari Kamis ke rekor tertinggi. Perusahaan utilitas mengungguli, didorong oleh lonjakan saham Constellation Energy lebih dari 20% di tengah berita kesepakatan dengan Microsoft untuk membuka kembali sebagian dari pembangkit listrik tenaga nuklir yang ditutup sementara untuk mendukung proyek kecerdasan buatan.
Menutup minggu yang sibuk bagi kebijakan moneter, Bank of Japan tidak mengubah suku bunga. Prospek ekonomi AS juga berdampak pada pertemuan Bank of Japan. Gubernur Kazuo Ueda mengatakan ketidakpastian seputar ekonomi terbesar di dunia dan volatilitas pasar dapat memengaruhi langkah kebijakannya.
Yen melemah setelah pertemuan tersebut dan terakhir terlihat melemah 0,94% terhadap dolar AS menjadi 143,97 per dolar AS. Dolar AS naik ke level tertinggi dua minggu terhadap yen setelah pernyataan Ueda.
Dolar AS menguat setelah mengalami kerugian di awal minggu. Indeks, yang mengukur dolar AS terhadap sekeranjang mata uang, naik 0,12% menjadi 100,79.