Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Sumbang PNBP Rp 3,24 Triliun

Katadata
Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Basuki Purwadi memberikan penjelasan terkait kinerja LMAN per 4 Oktober 2025 dalam acara media briefing di Kantor LMAN, Jakarta, Senin (7/10).
7/10/2024, 21.16 WIB

Lembaga Manajemen Aset Negara atau LMAN membukukan pendapatan negara bukan pajak atau PNBP mencapai Rp 3,24 triliun selama periode Januari hingga 4 Oktober 2024.

Direktur Utama LMAN Basuki Purwadi menyebut realisasi itu sebagai pencapaian yang luar biasa dan berasal dari sejumlah aset potensial. 

“Rinciannya dari advisory  sebesar Rp 1,3 miliar. Kemudian properti umum sebesar Rp 690,53 miliar dan treasury sebesar Rp 2,553 triliun,” kata Basuki dalam Media Briefing di Kantor LMAN, Jakarta, Senin (7/10).

Basuki optimistis target setoran PNBP hingga akhir 2024 bisa tercapai. Diapun mendorong jajarannya dalam tiga bulan ke depan bisa mengumpulkan PNBP Rp 1 triliun hingga akhir tahun 2024. 

“Syukur-syukur optimistis bisa sampai dengan Rp 1 triliun. Jadi misalnya nanti capaian akhir di tahun 2024 bisa kurang lebih Rp 4,2 triliun,” ujar Basuki.

Jumlah Aset Bertambah

Direktur Pengembangan dan Pendayagunaan LMAN Candra Giri Artanto menyebut jumlah aset yang teroptimalisasi sudah bertambah. Pada 2020, aset kelolaan LMAN hanya mencapai 19 aset, namun saat ini sudah sebanyak 126 aset. “Aset ini terdiri dari 54 unit apartemen dan 72 aset dalam bentuk non apartemen,” kata Basuki.

Selain itu, jumlah aset kelolaan mencapai 310 aset yang terdiri dari satu kilang LNG Arun dan satu kilang LNG Badak. Begitu juga dengan 151 unit apartemen, 112 ruko atau gudang, 14 gedug, 22 tanah, dan 9 rumah.

Sedangkan jumlah aset yang siap untuk dipasarkan mencapai 45 aset. Terdiri dari ready to market sebanyak 42 unit dan aset dalam kondisi as it is sebanyak tiga unit. Dari 45 aset yang siap untuk dipasarkan ini terdiri dari 33 unit apartemen dan 12 unit non apartemen.

Candra memastikan, optimalisasi aset negara menghasilkan manfaat nonfinansial. “Kalau PNBP kategorinya adalah manfaat finansial, ini manfaat yang sifatnya nonfinansial,” ujar Candra.

Aset dengan manfaat non finansial  yang telah dikuantifikasi mencapai Rp 72,6 miliar. Angka ini bersumber dari aset kilang sebesar Rp 27,6 miliar dan properti umum sebesar Rp 45 miliar.

Reporter: Rahayu Subekti