Bank Dunia Ramal Ekonomi Indonesia Tumbuh Lebih Pesat dari Thailand dan Malaysia

ANTARA/REUTERS/Johannes P. Christo
Seorang peserta berdiri di dekat logo Bank Dunia di Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia 2018 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, 12 Oktober 2018.
8/10/2024, 12.30 WIB

Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sejumlah negara di Kawasan Asia Timur dan Pasifik meningkat dari 4,7% menjadi 4,9% pada 2025. Hal itu ditopang oleh peningkatan konsumsi dalam negeri, ekspor barang yang mulai pulih, dan bergairahnya sektor pariwisata.

Dalam laporan East Asia and Pacific Economic Update World Bank, terungkap bahwa Indonesia hanya menjadi satu negara-negara besar yang memiliki prospek ekonomi positif pada 2024 dan 2025. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal setara atau di atas tingkat sebelum masa pademi Covid-19. 

“Hanya Indonesia yang diperkirakan tumbuh setara atau di atas tingkat pertumbuhan sebelum pandemi,” kata Ekonom Utama Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Aaditya Mattoo dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (8/10).

Dengan begitu, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal lebih pesat dan mengalahkan sejumlah negara tetangga. Karena pertumbuhan ekonomi Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam bakal berada di bawah tingkat pertumbuhan sebelum pandemi.

Ekonomi di Asia Timur dan Pasifik

Sementara pertumbuhan ekonomi negara-negara kepulauan di Pasifik diperkirakan hanya tumbuh 3,5% pada 2024. Lalu pertumbuhannya merosot ke level 3,4% pada 2025 seiring pulihnya sektor pariwisata.

Pertumbuhan investasi juga tetap lemah di sebagian besar bagian kawasan ini. “Negara-negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik terus menjadi penggerak pertumbuhan perekonomian dunia,” kata Wakil Presiden Bank Dunia untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik, Manuela V Ferro.

Bank dunia menilai kawasan Asia Timur dan Pasifik tengah membangun dan terus tumbuh lebih cepat daripada kawasan lain di dunia. Hanya saja, pertumbuhannya masih lebih lambat dari sebelum pandemi.

Secara umum, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur dan Pasifik berada pada angka 4,8% pada tahun ini. Lalu pertumbuhan ekonomi akan melambat ke level 4,4% pada 2025.

Perekonomian terbesar di Cina diproyeksikan menyusut dari 4,8% pada tahun ini menjadi 4,3% pada 2025. Hal itu terjadi di tengah terus melemahnya pasar properti, rendahnya kepercayaan konsumen maupun investor, berbagai kendala struktural seperti penduduk yang menua, dan tekanan global.

Reporter: Rahayu Subekti