Presiden terpilih Prabowo Subianto menungkapkan tujuan program makan bergizi gratis yang diimplementasikan pada pemerintahannya untuk menyelamatkan masa depan bangsa Indonesia.
“Jadi, masalah makan ini bukan masalah untuk disenangi, mencari popularitas, tidak. Ini masalah strategis,” kata Prabowo saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Legislatif PKB di Jakarta, Kamis (10/10).
Menurut Menteri Pertahanan itu, bila anak-anak Indonesia kurang gizi, maka tidak dapat bersaing dengan sesama anak bangsa atau dunia.
“Jangankan bersaing di universitas, di tempat-tempat yang membutuhkan teknologi, untuk menjadi petani saja mungkin dia tidak sanggup. Untuk menjadi buruh pelabuhan pun dia kalah dengan buruh-buruh dari negara lain karena badannya tidak kuat,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Prabowo menegaskan bahwa program makan bergizi gratis bagi dirinya sebagai sesuatu yang strategis untuk dilaksanakan.
Anggaran Makan Bergizi Gratis
Anggaran makan bergizi gratis yang disepakati sebesar Rp 71 triliun pada 2025. Program ini menyasar ibu hamil, ibu menyusui, balita serta peserta didik di seluruh jenjang pendidikan.
Ke depan, Badan Gizi Nasional diperkirakan bakal menerima total anggaran makan bergizi gratis sebesar Rp 400 triliun. Dari situ, pengeluaran untuk sumber daya manusia (SDM) mencapai Rp 1,2 triliun per hari.
"Dari jumlah tersebut, 75% atau sekitar Rp 800 miliar per hari akan digunakan untuk makan bergizi," kata Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana saat acara BNI Investor Daily Summit 2024, Selasa (8/10).
Anggaran Rp 800 miliar akan digunakan untuk membeli bahan baku menu makanan dari produk pertanian, yang diharapkan dapat memacu pergerakan ekonomi dan peredaran uang dalam jumlah besar di masyarakat.
Dalam implementasinya, Badan Gizi Nasional juga akan melibatkan koperasi atau Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) guna mendukung perekonomian lokal. Rencananya, program ini dijalankan pada Januari 2025.
Pada November 2024, Badan Gizi Nasional akan kembali menggelar uji coba program makan bergizi gratis dengan jangkauan daerah yang lebih luas. Penentuan sasaran peserta uji coba akan ditentukan melalui pihak sekolah terlebih dahulu, sambil Badan Gizi Nasional mendata jumlah ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan anak sekolah guna memperoleh data riil.
Dadan memastikan program makan bergizi gratis akan dilakukan secara terpusat dan terkendali. Dana yang diterima dari negara akan langsung disalurkan ke satuan pelayanan yang mengimplementasikan program ini.