Sejumlah analis menilai kemungkinan Menteri Keuangan Sri Mulyani masuk kabinet presiden terpilih Prabowo Subianto bakal memberikan sentimen positif terhadap nilai tukar rupiah. Saat ini, Prabowo sudah memberikan tawaran posisi Menteri Keuangan kepada Sri Mulyani.
Meski memberikan sentimen positif, analis komoditas dan mata uang Lukman Leong memperkirakan nilai tukar rupiah bakal terkonsolidasi atau mendatar pada hari ini walau ada sentimen positif atas kemungkinan Sri Mulyani masuk kabinet Prabowo kedepannya,” kata Lukman kepada Katadata.co.id, Selasa (15/10).
Lukman memperkirakan, rupiah akan bergerak datar menjelang rilis data neraca perdagangan pada siang ini. Namun dolar AS masih kuat menahan apresiasi lebih lanjut. “Sehingga Rupiah akan berkisar Rp 15.500 hingga Rp 15.650 per dolar AS,” ujar Lukman.
Berdasarkan data Bloomberg Selasa pagi pukul 09.05 WIB, rupiah dibuka pada level Rp 15.544 per dolar AS. Level tersebut turun 21,50 poin atau 0,14% dari penutupan sebelumnya.
Bisa Memberi Sentimen Positif ke Pasar
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra juga menilai calon menteri di bidang ekonomi yang dipanggil Prabowo tidak banyak berubah dari kabinet presiden Jokowi. Hal itu mengisyaratkan adanya keberlanjutan dan bisa memberikan sentimen positif ke pasar. “Rupiah bisa terbantu dengan peristiwa ini,” kata Ariston.
Ariston memproyeksikan adanya peluang penguatan rupiah ke arah Rp 15.500 per dolar AS. Hal ini diiringi dengan potensi resisten pada kisaran Rp 15.600 per dolar AS.
Sementara itu, Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana meramal rupiah masih akan melemah pada hari ini. Sejumlah sentimen akan memengaruhi pergerakan rupiah hari ini, mulai dari data neraca perdagangan Indonesia, hasil lelang surat utang negara (SUN), dan potensi Sri Mulyani menjadi menteri pada pemerintahan Prabowo.
“Rupiah masih ada kemungkinan terdepresiasi namun tipis pada level Rp 15.480 hingga Rp 15.680 per dolar AS,” ujar Fikri.