Indef: Makan Bergizi Gratis Tambah Lapangan Kerja dan Penghasilan Pengemudi Ojol

ANTARA FOTO/Moch Asim/rwa.
Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka (tengah) membagikan paket makanan saat meninjau uji coba pelaksanaan program makan bergizi gratis di SD Negeri Klampis Ngasem 3, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (1/8/2024).
Penulis: Rahayu Subekti
Editor: Sorta Tobing
18/10/2024, 16.46 WIB

Institute For Development of Economics and Finance menghitung dampak ekonomi program makan bergizi gratis di era pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Lembaga riset ini melakukan penghitungan setelah program tersebut diuji coba sejak Mei lalu dengan beragam mekanisme.

"Riset ini mengambil uji coba makan bergizi gratis yang dilaksanakan oleh perusahaan platform digital GoTo Group, sebagai studi kasus," kata Direktur Eksekutif Indef Esther Sri Hastuti dalam diskusi publik di Jakarta, Kamis (18/10). 

Ada dampak ganda dari program makan bergizi gratis, khususnya penambahan lapangan kerja hingga penghasilan pengemudi ojek online alias ojol. “Rata-rata penambahan tenaga kerja pada UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) yang terlibat pilot project program MBG di 10 kabupaten atau kota adalah sejumlah tiga orang,” ujarnya.

Penambahan tertinggi terjadi di Makassar yaitu delapan tenaga kerja. Yang  terendah alias tanpa penambahan tenaga kerja ada di Jakarta Timur.

Dalam riset Indef, MBG juga mendorong peningkatan penghasilan bersih per bulan UMKM. “Usaha yang terlibat dalam pilot project makan bergizi gratis mendapatkan kenaikan rata-rata pendapatan sekitar 33,68%,” kata Esther.

Mitra pengemudi ojek daring di Jakarta Timur, Semarang, Makassar, Surabaya, Solo, Medan, Bogor, Bekasi, Bandung, dan Malang mengalami tambahan pemesanan. Rata-rata tambahan pemesanan yang diterima oleh mitra pengemudi di 10 kabupaten dan kota yang melaksanakan pilot project program MBG adalah tiga pemesanan per order.

Dengan begitu terdapat tambahan pendapatan bersih per hari pengemudi ojol. “Rata-rata peningkatan pendapatan bersih per hari yang diterima oleh mitra pengemudi di 10 kabupaten dan kota yang terlibat pilot project program MBG adalah 17%,” ujar Esther.

Reporter: Rahayu Subekti