Rupiah Berisiko Melemah, Spekulasi Kemenangan Trump Picu Kekhawatiran Pasar

Fauza Syahputra|Katadata
Petugas menunjukkan sejumlah uang pecahan rupiah di Dewata Inter Money Changer, Jakarta, Jumat (14/6/2024). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup di angka Rp16.412 per dolar AS, melemah 142 poin atau 0,87 persen dari perdagangan sebelumnya sebesar Rp16.270.
24/10/2024, 09.49 WIB

Sejumlah analis memperkirakan rupiah akan semakin tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Kondisi ini disebabkan meningkatnya spekulasi terhadap kemenangan Donald Trump pada pemilihan presiden AS yang membuat pelaku pasar makin waswas. 

“Kemungkinan rupiah melanjutkan depresiasi ke level Rp 15.550 per dolar AS hingga Rp 15.750 per dolar AS,” kata Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana kepada Katadata.co.id, Kamis (24/10).

Berdasarkan data Bloomberg Kamis pagi pukul 09.15 WIB, rupiah dibuka menguat pada level Rp 15.635 per dolar AS. Level tersebut meningkat 8,50 poin atau 0,05% dari penutupan sebelumnya.

Fikri menilai peluang pelemahan rupiah karena dipicu penguatan dolar AS dalam beberapa waktu belakangan ini. Penguatan dolar AS muncul karena spekulasi kemenangan Trump semakin besar. 

Selain itu, perkembangan ekonomi AS dan prospek suku bunga Bank Sentral AS atau The Fed juga memicu pelemahan rupiah. “Karena ada pemotongan pajak, inflasi tetap tinggi, dan penurunan Fed Funds Rate lebih kecil dibanding perkiraan,” ujar Fikri.

Dipicu Suku Bunga The Fed dan Konflik Timur Tengah

Senada dengan Fikri, Ariston juga memproyeksikan pelemahan rupiah. Tercatat posisi indeks dolar AS pada pagi ini lebih tinggi dibandingkan posisi pagi kemarin yaitu 104.42. Hal ini mengindikasikan tren penguatan dolar AS masih berlanjut.

Selain ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang makin kecil serta ketegangan di Timur Tengah, ekspektasi hasil Pilpres AS juga menjadi pemicu penguatan dolar AS.

“Pasar mengantisipasi kemenangan Trump, di mana kebijakan Trump saat menjadi presiden telah memicu perang dagang dan mendorong penguatan dolar AS,” kata Ariston.

Ariston memperkirakan rupiah berpotensi melemah ke arah Rp15.660 per dolar AS. Pergerakan rupiah bakal berada pada posisi support di level Rp 15.600 per dolar AS.

Reporter: Rahayu Subekti