Kemenangan Trump Bisa Picu Perang Dagang AS-Cina, Bagaimana Nasib RI?

ANTARA/Anadolu/PY
Calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Kamala Harris
6/11/2024, 13.58 WIB

Kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) bakal kembali memicu perang dagang AS-Cina. Jika hal ini terjadi, maka akan berdampak pada ekonomi Indonesia yang mengandalkan perdagangan dengan Cina.

Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menyebut perang dagang AS-Cina sudah terjadi sejak pemerintahan Trump pada 2019.

Konflik ini akan kembali memanas jika Trump memenangi Pilpres AS. Sehingga, kondisi ini perlu diwaspadai oleh negara-negara global, termasuk Indonesia.

“Jika Trump yang menang, maka harus waspada jika ada kebijakan kenaikan tarif impor dari negara lain ke AS,” kata Esther kepada Katadata.co.id, Rabu (6/11).

Esther mengkhawatirkan kebijakan Trump yang akan meningkatkan pembatasan produk Cina. Sementara ekspor Indonesia masih sangat bergantung pada Cina. Kemenangan Trump juga dikawatirkan akan menurunkan permintaan domestik Cina.

Untuk itu, Indonesia perlu mengantisipasi kondisi ini. Salah satunya dengan terus memperbaiki perkembangan industri dalam negeri di tengah kondisi global yang masih terguncang.

Memicu Perang Dagang yang Lebih Luas

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet juga menilai kemenangan Trump bisa memicu perang dagang yang lebih luas. Sebab, Trump akan menerapkan kebijakan proteksionisme yang agresif.

“Seperti penerapan tarif impor yang ketat terutama dari Cina. Ini akan kembali memberikan dampak yang kompleks bagi perekonomian Indonesia,” kata Yusuf.

Yusuf khawatir kemenangan Trump akan membuat perang dagang makin memanas dan bisa berdampak luas. Kondisi ini akan mengganggu rantai pasok global dan pertumbuhan ekonomi dunia bakal turun.

Indonesia juga akan merasakan dampak langsung dari perlambatan ekonomi global. “Hal ini juga berdampak terhadap peningkatan volatilitas nilai tukar rupiah akibat ketidakpastian pasar,” kata Yusuf.

Bakal Merambat ke Industri Tekstil Indonesia

Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda melihat kemenangan Trump bakal berdampak pada ekonomi Cina. Sebab, AS memiliki hubungan buruk dengan Cina.

Hal ini bisa berdampak kepada ketidakpastian ekonomi global. “Perekonomian Cina akan semakin tertekan dan menyebabkan ekonomi negara lain juga terhambat, termasuk ekonomi Indonesia,” kata Huda.

Selama ini Trump selalu menerapkan kebijakan yang condong pada kebijakan American First. Huda khawatir kebijakan ini dapat menghambat arus produk masuk ke pasar domestik AS.

American First adalah slogan politik yang mengutamakan kepentingan AS di atas kepentingan global. Slogan ini digunakan untuk mendukung kebijakan ekonomi, perdagangan dan diplomatik AS.

Pada akhirnya, kebijakan ini akan berdampak pada industri tekstil Indonesia. Karena perang dagang AS-Cina membuat Indonesia mendapat banyak limpahan produk dari Cina.

Reporter: Rahayu Subekti