Prabowo Bawa Komitmen Investasi Rp 294 Triliun dari Enam Negara Strategis
Presiden Prabowo Subianto dalam dua pekan terakhir melakukan kunjungan ke sejumlah negara mulai dari Cina, Amerika Serikat, Peru, Brasil, Persatuan Emirat Arab, dan Inggris. Melalui akun Instagram pribadinya @smindrawati, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap hasil dari sejumlah perjalanan Prabowo tersebut.
“Selama lawatan presiden selama kurang lebih dua minggu di enam negara, total US$ 18.5 miliar (kurang lebih Rp 294 triliun) komitmen investasi berhasil dibawa pulang,” tulis Sri Mulyani, Selasa (26/11).
Prabowo telah melaksanakan pertemuan-pertemuan kenegaraan untuk menjaga dan memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia. Salah satunya kerja sama dengan Inggris di berbagai sektor menjadi pembahasan utama.
“Beberapa sektor tersebut meliputi sektor perekonomian, pendidikan, kesehatan, perikanan, hingga pertahanan,” ujar Sri Mulyani.
Dalam dialog produktif bersama sejumlah CEO perusahan multinasional di Inggris, pertemuan tersebut telah membuahkan komitmen-komitmen investasi mencapai US$ 8,5 Miliar. “Pelaku bisnis Inggris menunjukkan komitmen untuk berinvestasi ke negara kita,” tulis Sri Mulyani.
Kepercayaan Global Terhadap Ekonomi RI Meningkat
Prabowo menekankan kepercayaan global terhadap Indonesia terus meningkat sebagaimana terlihat dari kunjungannya ke Brasil, Amerika Serikat, dan Tiongkok. Selain itu, komitmen pemerintah terhadap tata kelola yang bersih dan efisien juga menjadi salah satu daya tarik utama bagi investor.
“Saya kira ini cukup bagus menunjukkan kepercayaan global terhadap ekonomi Indonesia. Tentunya pemerintah yang bersih mereka sangat menghargai itikad kita,” kata Prabowo dalam pernyataan tertulis, Kamis (21/11).
Sementara itu, Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, mengatakan stabilitas politik dan ekonomi Indonesia serta transisi pemerintahan yang damai telah meningkatkan kepercayaan investor.
Dia juga menyampaikan rencana untuk menindaklanjuti komitmen Indonesia dan Inggris melalui pertemuan lebih lanjut dengan perusahaan-perusahaan yang telah menyatakan minatnya.
“Antusiasme untuk berinvestasi di Indonesia bukan hanya tinggi, tapi makin tinggi. Mereka melihat stabilitas politik dan ekonomi kita sangat baik, dan transisi pemerintahan yang berjalan damai memberikan kepercayaan lebih tinggi,” ujar Rosan.