Sri Mulyani Sebut Sektor Hilirisasi dan Pertanian Kunci RI Jadi Negara Maju
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pemerintah akan terus memperkuat hilirisasi dan pertanian agar Indonesia menjadi negara maju. Berdasarkan Organisation for Economic Co-operation and Development atau OECD Economic Survey of Indonesia, menunjukan Indonesia berhasil mempertahankan daya tahan ekonomi meski hadapi ketidakpastian global.
Indonesia juga memiliki visi untuk menjadi negara berstatus pendapatan tinggi, lebih inklusif, dan tentu saja memperkuat struktur ekonomi. Dengan demikian, beberapa kebijakan diadopsi untuk terus diperkuat untuk mendorong ekonomi.
“Melalui hilirisasi industri, baik yang terkait dengan kekuatan mineral strategis seperti tembaga dan nikel, maupun di sektor lain seperti hasil pertanian yang menjadi prioritas presiden,” kata Sri Mulyani dalam pernyataan tertulis, Rabu (28/11).
Sri Mulyani menjelaskan, keberhasilan daya tahan ekonomi Indonesia tidak lepas dari kebijakan fiskal dan moneter yang hati-hati. Selain itu juga upaya berkelanjutan melalui reformasi struktural.
“Indonesia juga memiliki keinginan kuat untuk menjadi negara berstatus pendapatan tinggi,” ujar Sri Mulyani.
Survei tersebut mengkaji perkembangan ekonomi Indonesia, termasuk dampak yang dihadapi akibat pandemi, dinamika inflasi dan peranan dalam global value chain, keberlanjutan reformasi kebijakan struktural, serta peluang dan tantangan yang dihadapi.
Survei Ekonomi OECD Indonesia 2024 mencakup dua agenda tematik tentang digitalisasi dan transisi hijau. Survei ini terbagi dalam beberapa bab yang membahas kebijakan makroekonomi, konvergensi sosial ekonomi, digitalisasi, dan transisi hijau.
Ekonomi Indonesia Mulai Pulih
Dalam laporannya, OECD menyampaikan bahwa pertumbuhan Indonesia telah pulih kembali pascapandemi. Meskipun begitu, pemerintah harus tetap hati-hati dalam menentukan kebijakan fiskal dan moneter untuk menjaga stabilitas makroekonomi.
OECD memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 akan mencapai 5.2% secara tahunan. Indonesia juga dinilai dapat menekan inflasi yang pada 2022 mencapai 6% menjadi 1,7% pada Oktober 2024.
OECD menyampaikan, bahwa pendapatan per kapita Indonesia meningkat tiga kali lipat selama 25 tahun terakhir dan kemiskinan ekstrem menurun. Kebijakan pemerintah untuk memperluas akses terhadap pendidikan dasar telah membantu meningkatkan kualitas tenaga kerja.
Selain itu juga penguatan kebijakan pendidikan kejuruan dapat meningkatkan keterampilan dan mempersiapkan pekerja dengan lebih baik untuk memasuki industri modern. Peluang kerja bagi perempuan juga telah meningkat sehingga mengurangi kesenjangan gender dalam angkatan kerja.
Sekjen OECD, Mathias Cormann menyampaikan bahwa survei tersebut dilakukan seiring dengan kemajuan proses aksesi Indonesia ke OECD. Aksesi merupakan perjalanan transformasi yang positif baik bagi Indonesia maupun OECD.
“Proses ini akan memperkuat kemitraan yang telah lama terjalin, yang semakin luas, mendalam, dan kokoh, serta akan mendukung Indonesia dalam memperkuat agenda reformasi strukturalnya secara komprehensif,” kata Cormann.