Rupiah Berpeluang Menguat Terbatas Jelang Tenggat Waktu Tarif Trump

Nilai tukar rupiah melemah 0,17% ke level 16.226 per dolar AS pada perdagangan pagi ini, Rabu (2/7). Namun, analis memproyeksikan rupiah masih berpeluang menguat terbatas hari ini.

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, investor masih wait and see menjelang tenggat waktu penundaan tarif perdagangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. 

"Investor cenderung wait and see seminggu menjelang berakhirnya penundaan tarif resiprokal Trump," kata Lukman kepada Katadata.co.id, Rabu (2/7). 

Lukman mengatakan, rupiah tidak akan banyak berubah terhadap dolar AS walau ada potensi penguatan terbatas. Investor masih melihat perkembangan keputusan Rancangan Undang-undang Pajak AS yang akan ditentukan kongres. 

"Rupiah akan berada di level 16.150 per dolar AS hingga 16.250 per dolar AS," ujar Lukman. 

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 8 poin ke level 16.208 per dolar AS. Rupiah bergerak semakin melemah ke 16.226 per dolar AS hingga pukul 09.45 WIB. 

Pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi juga memproyeksikan rupiah masih akan melanjutkan penguatannya. "Mata uang rupiah fluktuatif tetapi akan ditutup menguat di rentang  16.130 per dolar AS hingga 16.190 per dolar AS," kata Ibrahim. 

Ibrahim mengungkapkan, pelaku pasar saat ini tengah menganalisis dengan saksama untuk mendapatkan petunjuk tentang waktu yang tepat bagi Federal Reserve atau The Fed mulai memangkas suku bunga.

Sementara RUU pajak Trump menimbulkan kekhawatiran akan defisit AS yang membengkak. "Trump kemungkinan akan meningkatkan defisit fiskal sebesar US$ 3,8 triliun. Oleh karena itu Investor khawatir bahwa pemotongan pajak yang agresif dapat mengikis disiplin fiskal dan memicu inflasi jangka panjan," ujar Ibrahim.