Prabowo Bangga Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5,12%, Unggul di ASEAN dan G20

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/8/2025). Sidang kabinet paripurna tersebut membahas perkembangan program kerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, di antaranya di bidang pangan, energi, pemberantasan kemiskinan, hingga pembangunan SDM.
Penulis: Agustiyanti
6/8/2025, 20.18 WIB

Presiden Prabowo Subianto membanggakan capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,12% pada kuartal kedua tahun ini. Prabowo menyebut, capaian ini adalah salah satu yang tertinggi di antara negara-negara ASEAN dan anggota G20.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto seusai menghadiri Sidang Kabinet Paripurna, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/8). 

“Pertama, tadi dalam rapat, Presiden memberi arahan terkait dengan perkembangan perekonomian dengan pertumbuhan 5,12. Kita ini menjadi salah satu yang tertinggi di kawasan G20 maupun ASEAN," ujar Airlangga .

Ia mengatakan bahwa pertumbuhan ini juga tercermin dari peningkatan penyerapan tenaga kerja. Sebanyak 97,73% angkatan kerja telah terserap atau setara dengan 3,59 juta orang per Februari 2025.

Presiden Prabowo menekankan pentingnya memperkuat daya saing nasional. Salah satu langkah kunci adalah mempercepat implementasi sistem perizinan usaha berbasis metode positif melalui Online Single Submission (OSS).

Pemerintah juga telah menerbitkan peraturan pemerintah untuk mendukung kemudahan berusaha ini. “Ini perlu disosialisasikan dengan seluruh kelembagaan agar sistem perizinan yang di OSS itu bisa berjalan dengan baik,” kata Airlangga.

Memasuki semester kedua 2025, pemerintah menargetkan penguatan konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat. Sejumlah program strategis turut digulirkan, termasuk mendorong investasi dan ekspor melalui kawasan industri, serta mengakselerasi penyaluran kredit.

Di sektor perumahan, menurut Airlangga, pemerintah telah meluncurkan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan yang bersifat revolving hingga Rp20 miliar, khusus bagi kontraktor UMKM. KUR ini memungkinkan pembangunan sekitar 40 unit rumah tipe sederhana dari plafon awal Rp5 miliar yang bisa diputar hingga empat kali lipat.

Pemerintah juga memberikan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 100% untuk pembelian rumah senilai hingga Rp 2 miliar akan terus berlanjut hingga akhir tahun, kata Airlangga.

Pemerintah juga menyiapkan program pendukung menjelang masa Natal dan Tahun Baru (Nataru), termasuk mendorong sektor-sektor padat karya untuk mengakselerasi produksi di akhir tahun.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Antara