Respons Menkeu Purbaya Dikirimi Karangan Bunga karena Cukai Rokok Tak Naik
Menteri Keuangan atau Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi santai kritik masyarakat dalam bentuk pengiriman karangan bunga atas keputusannya yang tidak menaikkan tarif cukai rokok pada 2026.
Purbaya mengatakan setiap kebijakan pasti menimbulkan pro dan kontra. Namun pemerintah tetap berfokus pada langkah yang dianggap paling bermanfaat bagi ekonomi sekaligus masyarakat.
“Biarkan saja. Bunganya wangi kok, bagus. Tidak apa-apa,” kata Menkeu Purbaya usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (30/9) sore.
“Jadi begini, setiap kebijakan ada pro dan kontra. Ada yang suka dan tidak," Purbaya menambahkan.
Menurut Purbaya, keputusan tidak menaikkan cukai rokok diambil untuk menjaga industri rokok tidak mati dan tak memberi ruang bagi produk ilegal menguasai pasar.
Selain aspek kesehatan, kebijakan fiskal harus mempertimbangkan keberlangsungan lapangan kerja yang ditopang industri itu. "Sudah hitung alasannya. Saya tidak mau industri mati dan membiarkan yang ilegal hidup," katanya.
Ketika ditanya soal alasan kesehatan yang kerap dijadikan dasar kritik terhadap kebijakan cukai rokok, Purbaya mempertanyakan argumen itu.
Ia mengatakan, jika ada kebijakan kesehatan yang sekaligus mampu menciptakan lapangan kerja dalam jumlah setara dengan yang hilang akibat industri rokok ditutup, maka pemerintah tidak akan ragu untuk langsung mengubah kebijakan.
"Kalau (sektor) kesehatan bisa menciptakan lapangan kerja sebanyak yang terjadi (PHK jika) industri (rokok) mati, boleh kami ubah kebijakannya langsung," katanya.
Purbaya mengatakan bahwa pemerintah tetap mendorong edukasi agar masyarakat mengurangi konsumsi rokok, namun langkah itu perlu dilakukan secara bertahap.
Ia menilai keseimbangan antara kesehatan publik, perekonomian, dan keberlangsungan tenaga kerja harus menjadi pijakan utama dalam setiap keputusan cukai.
Keputusan Menkeu Purbaya untuk tidak menaikkan cukai rokok tahun depan menuai kritik dari sejumlah kalangan.
Sejumlah organisasi masyarakat sipil, mulai dari jaringan pemuda Indonesian Youth Council for Tactical Changes (IYCTC), kelompok perempuan terdampak rokok, hingga Aliansi Masyarakat Korban Rokok Indonesia (AMKRI), melayangkan protes dengan mengirimkan karangan bunga ke kantor Kementerian Keuangan.
Mereka menilai Menkeu Purbaya tidak tegas terhadap industri rokok dan justru melemahkan upaya pengendalian konsumsi rokok di Indonesia.