BPS Ungkap Penyebab Deflasi di 3 Provinsi Terkena Bencana Banjir Sumatera
Badan Pusat Statistik menjelaskan penyebab munculnya deflasi di sejumlah daerah terdampak bencana, khususnya Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, pada November 2025. Meski ketiga wilayah tersebut kompak mencatat deflasi pada rilis inflasi terbaru bulan ini, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan angka tersebut belum sepenuhnya mencerminkan dampak dari bencana banjir yang terjadi.
“Potret dari rilis bulan depan nanti akan terlihat dampak dari pengaruh bencana alam yang terjadi di tiga wilayah tersebut. Pada bulan depan kami akan lihat dampaknya,” kata Pudji dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (1/12).
BPS menyebut bencana alam di tiga wilayah itu terjadi pada pertengahan minggu keempat November 2025. Ini merupakan periode yang juga masih dalam survei Indeks Harga Konsumen (IHK) November 2025.
Akibatnya, proses pengumpulan data harga di beberapa lokasi survei menjadi terhambat. Berdasarkan pantauan BPS saat ini, bencana tersebut mengakibatkan terkendalanya infrastruktur sehingga pasar atau tempat survei IHK juga terdampak.
“Ini seperti yang terjadi di Sibolga saat ini sehingga data pasar masih terus diusahakan,” ujar Pudji.
Bersamaan dengan itu, wilayah Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat tercatat mengalami deflasi. Secara bulanan atau month to month (mtm) deflasi 0,67%, Sumatera Barat 0,24%, dan Sumatera Utara 0,42%.
Secara keseluruhan, BPS mencatat 28 provinsi mengalami inflasi dan 10 provinsi mengalami deflasi. “Inflasi tertinggi terjadi di Papua 1,69% dan deflasi terdalam terjadi di Aceh yaitu 0,67%,” kata Pudji.
Bencana Tingkatkan Potensi Gagal Panen
Tak hanya soal data IHK, BPS juga mengungkapkan adanya peningkatan potensi gagal panen di wilayah bencana tersebut. “Risiko atau potensi gagal panen ini berpeluang meningkat menjelang akhir 2025, termasuk di bulan November dan Desember,” kata Pudji.
Pudji mengatakan risiko gagal panen ini semakin besar karena cuaca ekstrem yang menyebabkan banjir. Begitu juga dengan bencana di beberapa wilayah seperti di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan wilayah lainnya.
Ia menambahkan, cuaca ekstrem dan bencana alam juga akan berdampak kepada sektor pertanian. Lahan pertanian, khususnya sawah dan penanaman padi, pasti akan terdampak.